PT CKMT Selalu Memenangkan Proyek di Balai Pemuda, Ada Apa?
Ada yang tidak wajar dalam proses pelelangan proyek pembenahan kawasan Balai Pemuda. Dalam beberapa item proyek selalu saja dimenangkan oleh PT Cipta Karya Multi Teknik (PT CKMT).
Pertama adalah proyek pembangunan basement di pelataran parkir sebelah utara tahun 2016. Untuk proyek senillai Rp 20 milyar itu pelaksananya adalah PT Cipta Karya Multi Teknik.
Selanjutnya proyek basement sisi selatan 2017 yang saat ini sedang dalam pengerjaan, nilanya juga sekitar Rp 20 milyar, pelaksananya juga PT Cipta Karya Multi Teknik.
Kini, untuk tahap pertama rencana pembangunan gedung DPRD terdiri 8 lantai senilai Rp 60 miliar, yang dilelang saat ini adalah pekerjaan konstruksi mel iputi fondasi dan konstruksi senilai Rp 20,17 miliar. Dari 55 kontraktor yang mengikuti pelelangan telah terpilih 3 kontrakktor, salah satunya PT Cipta Karya Multi Teknik.
Seorang anggota DPRD Surabaya yang minta tidak disebut namanya mengatakan, proses pelelangan yang melibatkan Dinas Cipta Karya Surabaya ini layak dipertanyakan. “ Sejak tahun lalu yang berinisiatif melakukan pembenahan komplek Balai Pemuda dengan proyek-proyek bernilai besar adalah ketua dewan, sehingga pemenangan kontraktor pelaksana proyek sudah jelas melibatkan ketua dewan. Tanyakan saja pada Kepala Dinas Cipta Karya, bagaimana proses pelelangan yang selalu dimenangkan PT Cipta Karya Multi Teknik ini bisa terjadi,” katanya.
Dikatakan, di dalam DPRD yang beranggotakan 50 orang kini terpecah menjadi dua. Tetapi sebagian besar tidak setuju dengan proyek-proyek yang ada kawasan Balai Pemuda karena Balai Pemuda adalah cagar budaya dan telah menjadi ikon kota Surabaya. Tetapi terus terang mereka yang tidak setuju itu juga tidak dapat berbuat apa-apa,” kata anggota dewan ini dalam pertemuan khusus dengan ngopibareng.id, hari Selasa 7 November malam.
Seperti sudah diberitakan, tanpa sosialisasi lebih dahulu tiba-tiba masjid Assakinah di komplek Balai Pemuda dibongkar, akhir Oktober. Direncakan di atas tanah bekas masjid itu akan dibangun gedung DPRD Surabaya 8 lantai dengan nilai proyek 60 milyar. Pemenang lelang proyek tahap pertama belum ditentukan, masjid sudah dibongkar.
Penghancuran masjid ini mengundang reaksi masyarakat. KBRS (Komunitas Bambu Runcing Surabaya) serta Sakera (Satu Kedaulatan Rakyat) sudah tiga malam berturut-turut melakukan tahlil dan doa bersama di reruntuhan masjid Assakinah yang sudah dibongkar.
Sebelumnya puluhan Pemuda Ansor Surabaya juga melakukan aksi dengan memasang spanduk bertuliskan “Kembalikan masjid kami”. Mereka memprotes dihancurkannya masjid Assakinah, tanpa terlebih dahulu membangun masjid bari sebagai pengganti. (nis)