PSSI Tambah Syarat Pakta Integritas Jelang 32 Besar Liga 3 Jatim
Munculnya percobaan suap dan judi bola di kompetisi Liga 3 Jawa Timur membuat Asosiasi Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Provinsi Jatim benar-benar kecolongan dan telah mencoreng jalannya liga amatir yang mengusung misi pembinaan.
Menyikapi hal tersebut, Asprov PSSI Jatim yang akan mulai menyelenggerakan babak 32 besar Liga 3 Jatim akan menambah persyaratan bagi klub yang lolos dari babak penyisihan berupa penandatanganan pakta integritas.
“Karena ada kasus itu Asprov PSSI Jatim akan menambah syarat bagi klub dan seluruh perangkat pertandingan untuk menandatangani pakta integritas sebelum 32 besar berlangsung. Harapannya agar gelaran ini berjalan sukses dan baik, agar sungguh-sungguh hanya untuk bermain bola saja,” ungkap Sekretaris Asprov PSSI Jatim, Dyan Puspito Rini, Minggu 21 November 2021.
Wanita yang akrab disapa Ririn itu menegaskan, PSSI Jatim akan menggelar kompetisi sebersih mungkin. Apabila ada oknum-oknum yang merusak sepak bola akan langsung dilakukan penindakan sesuai dengan statuta PSSI.
Hal itu sudah dibuktikan dengan disanksinya beberapa pihak yang terlibat dalam kasus percobaan suap dan taruhan yang terjadi pada pertandingan antara Gresik Putra (Gestra) Paranane FA melawan Persema Malang dan NZR Sumbersari FC melawan Gestra Paranane FA.
Dalam dua kejadian tersebut, Komite Disiplin (Komdis) PSSI Jatim memberikan hukuman kepada Dimas Yopy Perwira Nusa yang berusaha menyuap managemen Gestra agar mengalah pada pertandingan melawan NZR Sumbersari FC. Hukuman berupa larangan beraktivitas dalam kegiatan sepak bola nasional selama 10 tahun dan denda sebesar Rp100 juta.
Kemudian, Komdis PSSI Jatim juga menghukum dua pemain Gestra yakni Andy Cahya Kurniawan dan Hendra Putra Satria, serta Delsy Galang Ramadani selaku Kit Man Gestra. Kemudian menghukum Ferry Afrianto mantan pemain Persema. Empat orang tersebut terlibat dalam upaya percobaan suap dan taruhan pada laga Gestra Paranane FA melawan Persema Malang.
Tak hanya itu, komdis juga berencana melaporkan Bambang Suryo dan Anshori ke kepolisian. Karena keduanya bukan bagian dari football family yang terlibat dalam upaya suap dan taruhan pada laga Gestra melawan Persema.