PSSI Jatim Dukung Perangi Kasus Match Fixing
Ketua Umum PSSI Jatim Ahmad Riyadh mendukung langkah PSSI Pusat untuk mengajak seluruh stake holder sepakbola Indonesia melakukan investagi terhadap dugaan match-fixing. Hal ini terjadi di beberapa pertandingan kompetisi Liga 2 yang akhir-akhir ini menjadi perhatian masyarakat
Riyadh berharap, PSSI Pusat segera membentuk tim dan segera bekerja secepatnya. Serta mengumumkan hasilnya kepada masyarakat.
Dengan langkah ini, supaya PSSI kembali mendapat kepercayaan dari masyarakat bahwa match-fixing (pengaturan skor). Hal itu merupakan tindakan orang-orang tidak bertanggung jawab yang ingin merusak persepakbolaan Indonesia.
"Kami sangat mendukung ajakan PSSI untuk melakukan investigasi terhadap dugaan match fixing yang terjadi di Liga 2, PSSI Pusat harus segera bersikap. Karena selama ini kami yang ada di PSSI Provinsi, terutama Jawa Timur sudah benar-benar menjaga, bukan hanya soal match fixing, tapi juga match acting dan match setting seluruh rangkaian kompetisi yang menjadi tanggung jawab PSSI Provinsi, seperti Liga 3, Piala Soeratin U-17, U-15 dan U-13," kata Riyadh.
Sementara itu, Liga 1 dan Liga 2 2018 sudah memasuki fase akhir kompetisi. Liga 1 telah menyelesaikan pekan ke-31, sementara Liga 2 dalam pekan terakhir babak delapan besar.
Di saat krusial seperti ini, ada beberapa pertandingan yang diduga mengarah ke pengaturan skor. Hanya saja, ini masih bersifat dugaan dan belum didukung dengan bukti-bukti yang kuat.
Namun menurut Riyadh, apa yang sudah jadi polemik di masyarakat soal match fixing ini, lebih elegan jika PSSI segera membentuk tim investigasi, kalau perlu melibatkan orang-orang di luar PSSI agar lebih fair.
"Saya berharap PSSI tidak perlu menunggu untuk melakukan tindakan nyata, meskipun ada Komisi Disiplin, kalau perlu ditambahi lagi dengan tim lain agar masalah ini segera tuntas dan kepercayaan masyarakat kepada PSSI yang akhir-akhir ini menurun bisa kembali lagi," pungkas Riyadh. (hrs)