Soal Kelayakan Stadion Kanjuruhan, PSSI: Itu Standar Latihan
PSSI Jawa Timur menilai opsi pemindahan venue Piala Dunia U-20 tahun 2021 yang diajukan oleh Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa itu tidak mungkin. Sebab Stadion Kanjuruhan Malang jauh di bawah standar FIFA.
"Itu standar untuk lapangan training, tapi untuk stadion utama, sepanjang pengalaman kami tidak mungkin pindah (ke Kanjuruhan)," kata Sekretaris PSSI Amir Burhannudin, Jumat 8 November 2019.
Diketahui pasca polemik Stadion GBT bau sampah, Gubernur Jatim Khofifah sempat memberi usulan agar Stadion Kanjuruhan, Malang, menjadi venue alternatif.
Menurut Amir, usulan dari orang nomor satu di Jatim itu sangat tidak mungkin terjadi. Karena untuk saat ini, di Jatim hanya Stadion GBT yang mendekati standar FIFA.
"Kita ketahui yang paling mendekati standar FIFA hanya GBT. Itu pun dengan seabrek catatan," imbuh Amir.
Selain itu, Amir menyatakan, usulan Gubernur Khofifah sudah terlambat karena mekanisme pemilihan venue telah dilakukan sejak jauh-jauh hari. Bahkan dokumen Stadion GBT sudah diterima oleh FIFA.
"Usulan (Gubernur) sudah terlambat karena kita sudah running ini sejak tiga bulan sebelum pengumunan FIFA kemarin," ujar pria asal Tuban ini.
Ia berharap ke depannya akan mengajak pihak Pemkot dan Pemprov untuk duduk bareng agar tidak terjadi miskomunikasi yang menyebabkan polemik. Namun ia belum bisa memastikan kapan hal itu terealisasi.
"Satu sampai dua minggu ini kita akan mengundang seluruh kepala daerah yang jadi house city di pelaksanaan Piala Dunia agar bisa sejalan untuk konsentrasi benahi catatan dari FIFA," ucap Amir.
Seperti diketahui, dari 10 stadion yang diajukan oleh PSSI. FIFA akan memilih enam stadion yang paling layak dan mendekati standar yang ditetapkan oleh FIFA.