PSSI Jatim: Kerusuhan Suporter di Luar Wewenang Kami
Asprov PSSI Jawa Timur menyesalkan terjadinya bentrokan antara suporter Persebaya Surabaya dan Arema FC di Kota Blitar, Selasa 18 Februari 2020 sebelum dan saat pertandingan semifinal Piala Gubernur Jatim berlangsung. Hal itu diungkapkan langsung oleh Sekretaris PSSI Jatim, Amir Burhanudin, Selasa 18 Februari 2020 malam.
“Yang pasti selaku perwakilan PSSI Jatim sebagai penyelenggara turnamen Piala gubernur Jatim, hal itu (kerusuhan) di luar skenario yang sudah direncanakan oleh panitia,” kata Amir.
Ia menjelaskan, bahwa panitia pelaksana kompetisi dan juga rapat koordinasi pengamanan (rakorpam), semua bersepakat bahwa partai semifinal Piala Gubernur Jawa Timur harus digelar secara internal alias tanpa penonton. Karena tim yang bertemu adalah Persebaya Surabaya melawan Arema FC.
Pemilihan tanpa penonton diambil untuk menghindarkan pertandingan dari bentrokan suporter di lapangan ataupun di luar lapangan. Namun, meski digelar tanpa penonton, di luar lapangan ternyata suporter kedua tim datang dan kerusuhan tak dapat dihindarkan.
“Semua skenario yang sudah direncakan oleh kami panitia dan didasarkan oleh semua hal sudah kami lakukan. Alhamdulillah pertandingan berjalan lancar tanpa penonton dan tanpa supporter di tempat netral,” katanya.
Meski di dalam stadion pertandingan berjalan lancar dan baik, Amir menyayangkan terjadi bentrokan yang tak diperlukan terjadi di luar stadion Soepriadi Blitar. Padahal panpel sudah menyerahkan semua pengamanan ke aparat yang bertugas.
“Di dalam lancar semua, hal lain di luar Stadion itu tentu menjadi ranah dari aparat keamanan. Karena memang wewenangnya,” katanya.
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi Jawa Timur (Pemprov Jatim) menyesalkan kerusuhan suporter di laga antara Persebaya Surabaya melawan Arema FC, pada semifinal Piala Gubernur Jawa Timur 2020, di Kota Blitar, Selasa 18 Februari 2020.
Penyesalan itu disampaikan langsung oleh Sekretaris Daerah Pemprov Jawa Timur Heru Tjahjono, Selasa 18 Februari 2020 malam di Gedung Negara Grahadi.