PSSI Jatim Sepakat Pelaksanaan KLB Tak Terburu-Buru
Asprov PSSI Jawa Timur mendukung pernyataan Plt Ketua Umum PSSI Joko Driyono yang berharap pelaksanaan KLB tidak dilakukan secara terburu-buru. Ketua Umum Asprov PSSI Jatim Ahmad Riyadh mengatakan, butuh waktu yang ideal untuk mempersiapkan hajatan ini dengan baik.
Riyadh sepakat KLB digelar setelah pemilu serentak, namun tidak harus pada April mendatang. “Kalau memang prosesnya bisa cepat dan berjalan dengan baik, tidak masalah. Tapi kalau harus dipaksakan tentu jadinya tidak baik,” tutur pria yang juga menjabat Ketua Tim AdHoc Integritas PSSI itu.
Ia sepakat, setelah sejumlah pengurus PSSI terjerat kasus pengaturan skor, citra PSSI hanya bisa diselamatkan melalui KLB. “Beri waktu Tim AdHoc Integritas PSSI bekerja. Karena roadmapnya sudah dibuat, dan saat ini kami sudah membuat langkah-langkah tertentu untuk menjalankan program yang sudah kami susun,” ujar Riyadh.
Riyadh sendiri menyatakan dukungannya terhadap Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional yang dikeluarkan Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Namun, bukan berarti KLB harus digelar tanpa melalui proses yang baik.
“KLB itu mutlak karena sudah diputuskan dalam rapat Exco PSSI. Tapi soal pelaksanaannya tentu harus melalui mekanisme yang baik dan benar. Sehingga tidak ada lagi pengurus baru yang terjerat kasus pengaturan skor atau yang lain. Artinya, proses pembentukan Komite Pemilihan dan Komite Banding Pemilihan, serta calon ketua umum dan calon anggota Exco yang baru benar-benar sesuai dengan yang diharapkan,” katanya.
Riyadh sendiri sangat mengapresiasi keinginan pemerintah dan stakeholder sepak bola Indonesia yang menghendaki perbaikan sepak bola nasional. Setidaknya, dengan sikap pemerintah serta para pelaku sepak bola Indonesia saat ini menunjukkan betapa besarnya kepedulian mereka terhadap integritas dan kemajuan sepak bola Indonesia di masa mendatang.