PSSI Jatim dan BPJS Ketenagakerjaan Gelar Workshop SSB Jatim
Keseriusan PSSI Jatim untuk menjamin masa depan football family di wilayah mereka tak main-main. Bekerjasama dengan BPJS Ketenagakerjaan, PSSI menggelar Workshop Pembekalan sekolah sepak bola atau SSB yang terafiliasi dengan Asprov PSSI Jatim pada Rabu, 16 Februari 2022 di salah satu hotel di Surabaya.
Melalui acara ini, para pelatih dan pengelola SSB yang terafiliasi dengan Asprov PSSI Jatim diberi wawasan tentang penanganan tumbuh kembang pemain, serta upaya-upaya untuk menjaga kesehatan para pemain melalui pendekatan ilmu pengetahuan, khususnya dari sisi kesehatan.
“Banyak pengetahuan yang dibagikan oleh narasumber dan pembicara. Sehingga yang semula kita tidak tahu, jadi tahu. Ini benar-benar menambah pengetahuan kami, dan merasa tercerahkan, terutama bagaimana mengatur gaya hidup pemain khususnya di usia anak-anak yang berbeda dengan pemain dewasa,” ujar Arif, pengelola SSB Almos Bola, Sidoarjo.
Ia yakin, melalui pembekalan ini para pelatih yang hadir dalam acara pembekalan ini bisa lebih baik dalam menangani para pemainnya. Begitu juga orang tua siswa SSB. Karena apa yang mereka dapatkan akan disampaikan kepada orang tua siswa SSB yang mereka kelola.
Selain mendapatkan cara-cara penanganan tumbuh kembang anak, beberapa kiat untuk menghindari cedera pada anak, peserta juga menerima beberapa hal lain yang tak kalah penting dari dari paparan yang dilakukan narasumber.
Sosialisasi BP Jamsostek dan Manfaatnya
Dalam kesempatan yang sama juga dilakukan sosialisasi sekaligus penyerahan simbolis kepesertaan BP Jamsostek bagi seluruh anggota SSB di Jatim, mulai dari pemain, pelatih dan ofisial maupun pengurus.
Kepala Kantor BPJS Ketenagakerjaan Cabang Surabaya Karimunjawa, Indra Iswanto mengatakan, dengan menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan ini, harapannya bisa memberi rasa aman dan nyaman bagi semua pihak yang terlibat dalam SSB.
“Siswa SSB merupakan aset sepak bola Indonesia khususnya Jatim di masa depan. Karena itu, penting untuk memberikan jaminan bagi mereka agar karier dan cita-cita mereka untuk menjadi pemain hebat di masa mendatang bisa terwujud,” tutur Indra.
Dengan menjadi bagian dari BPJS Ketenagakerjaan, kata Indra, orang tua siswa kini tak perlu lagi khawatir saat anaknya mengalami kecelakaan saat latihan atau bertanding. Karena BPJS Ketenagakerjaan akan bertanggungjawab penuh sampai siswa tersebut pulih sepenuhnya.
“Tanggung jawab kami memberikan yang terbaik bagi semua peserta, dalam hal ini SSB Jawa Timur,” katanya.
Terkait hal itu, Komite Wasit Asprov PSSI Jatim, Purwanto, menyambut positif acara pembekalan ini. Pasalnya, dengan kehadiran narasumber kompeten yang membagikan ilmunya, peserta workshop mengetahui banyak hal, yang kemudian diharapkan bisa membuat penanganan siswa SSB menjadi lebih baik.
“Kalau SSB dan pemainnya sudah baik, sudah seharusnya wasit-wasit juga menjadi lebih baik, mengutamakan kejujuran dan adil dalam mengambil keputusan saat memimpin pertandingan di level SSB maupun senior. Ini penting, karena keputusan wasit sangat berpengaruh pada kebiasaan pemain dan mentalitasnya,” ujar mantan wasit FIFA asal Indonesia ini.