PSM Makassar Akui Keangkeran Markas Persebaya
Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts mengatakan kekalahan timnya dengan skor telak, 0-3, atas Persebaya karena kekuatan pemain ke-13. Hal ini adalah suporter Bajul Ijo yang memenuhi Stadion Gelora Bung Tomo, Sabtu 10 November 2018.
Bagi pelatih asal Belanda ini, nama dan reputasi besar Persebaya juga menjadi salah satu faktor yang membuat Juku Eja tidak mampu mecuri poin di pekan ke-30 ini.
"Selamat kepada Persebaya, mereka tim hebat," kata Rene seusai pertandingan.
Rene mengaku, sempat berpikir timnya bisa membalikkan kedudukan di babak kedua. Sebab, PSM hanya tertinggal 0-1 atas tuan rumah Persebaya.
"Kelihatan ada suatu momen di babak kedua untuk bangkit. Tapi David da Silva menunjukkan kelasnya, dia masuk dan menunjukkan gol kelas atas," kata pelatih 63 tahun ini.
Ia mengakui, setelah gol David, mental timnya down. Apalagi pada menit terakhir mereka kembali kebobolan oleh gol sundulan Fandry Imbiri.
"Kami akui, malam ini permainan PSM lambat, dan terkesan ada beban melawan tim sebesar Persebaya. Dan saya akui, keberadaan Bonek membuat Persebaya sulit dikalahkan," ujarnya.
Di pertandingan away ini, Rene juga mengaku sebuah pertandingan yang menakjubkan. Dengan atmosfer stadion yang angker dengan teriakan suporter begitu banyak, hampir 40 ribu.
"Ini adalah atmosfer paling besar di laga away yang kita jalani. Saya rasa, suporter Bonek paling banyak di antara semua suporter tim tuan rumah yang pernah kami lawan," ucapnya. (hrs)