PSLI Tak Melulu Lukisan, ada Juga Band-Band Keren Unjuk Kebolehan
Namanya memang Pasar Seni Lukis Indonesia. Senyatanya memang sebuah pasar. Seribuan lebih lukisan dengan banyak gaya dan aliran didisplay. Dijual. Bisa ditawar langsung. Pembeli cocok, pelukisnya cocok, karya lukis pun bisa langsung bungkus lalu bawa pulang.
Sesederhana itu? Yes! Tak ada yang rumit. Semua serba mudah. "Dan memang dimudahkan. Betul-betul seperti laiknya pasar. Transaksi bisa terbuka. Terpapar dengan gamblang. Tak ada yang ditutup-tutupi. Kita ini, seluruh awak PSLI, hanya sebagai jembatan. Jembatan yang menyenangkan diantara kedua belah pihak yang sedang berurusan dengan estetika," kata M.Anis, Kepala Pasar PSLI.
Pasar Seni Lukis Indonesia yang lengket ditelinga masyarakat seni di Indonesia dengan singkatan PSLI itu, di 2018 ini masuk penyelenggaraan ke XI. Perjalanan yang panjang, berliku, dan sukses. Senin, 15 Oktober ini memasuki hari keempat, dan enam hari ke depan baru closing.
Meski namanya PSLI, arena JX International di Jalan A.Yani, Surabaya, yang luasnya lebih dari sehektar ini tak melulu hanya ada lukisan dan seniman-seniman lukis. Tetapi ada materi lain yang coba dikawinkan.
Dengan apa perkawinannya? Musik! Sejumlah grup musik keren dari Surabaya dihadirkan. Untuk lebih membuat senang. Untuk menghidupkan suasana. Dan yang pasti adalah menghidupkan imajinasi seluruh orang yang sedang berada di dalam arena Pasar Seni. Agar bersemangat. Agar ribuan lukisan yang terdisplay mampu mengundang daya beli.
Seperti malam ini, musik live yang dihadirkan adalah grup yang beraliran slow rock. Shadow namanya. Digawangi Iyap gitar. Melantunkan beberapa lagu manis milik Anggun C Sasmi.
Ah, asik, menikmati lukisan dengan paduan musik manis begini rupa rasanya sangat beda. Mengundang minat untuk segera transaksi begitu mata dan hati cocok. Selamat bertransaksi. (idi)
Advertisement