Pemkot Terjunkan Psikolog dan Konselor untuk Korban Kebakaran
Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, menerjunkan psikolog dan konselor kejiwaan untuk menampingi anak-anak korban kebakaran Margorukun.
Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP5A) Kota Surabaya, Chandra Oratmangun mengatakan, psikolog dan konselor yang diterjunkan itu bertujuan untuk mengurangi trauma yang dialami anak-anak akibat kebakaran pada Rabu, 10 Juli 2019 kemarin.
"Ada lima psikolog dan konselor. Mereka langsung ke lokasi pengungsian sementara di Kampung Ilmu. Mereka melakukan trauma healing dan penguatan kepada anak-anak, sehingga kembali ceria," ujar Chandra.
Dari catatan DP5A ada 16 anak yang terkena dampak kebakaran tersebut. Mereka cenderung diam dan tak mau bermain satu sama lain karena masih shock rumahnya terbakar.
Ia memastikan pendampingan itu akan terus dilakukan selama berada di posko penampungan sementara. DP5A membagi tim menjadi shif pagi hingga malam.
"Untuk psikolog dan konselor shif paling malam itu jam 21.00. Tapi di atas jam 21.00 kami telah siapkan satgas dari DP5A untuk berjaga-jaga apabila muncul gejala stress akan langsung ditangani," katanya.
Selain memberi pendampingan, DP5A juga membantu para anak-anak untuk kembali bersekolah. Menurutnya, masih ada anak korban kebakaran yang belum bisa bersekolah karena seragam dan buku-bukunya habis terbakar.
"Kami akan berikan seragam dan perlengkapan lainnya. Sehingga mereka bisa sekolah lagi," kata Chandra.
Bukan hanya anak-anak saja yang diberi pendampingan, ada juga orang tua yang akan mendapat pendampingan karena mereka masih trauma dampak dari kejadian kemarin.
"Kami mendengarkan semua curhat dan cerita dari ibu dan bapak yang ada di pengungsian. Kalau ada keluhan langsung dikoordinasikan untuk segera dibantu," katanya.
Diketahui, Rabu 10 Juli 2019 kebakaran besar terjadi di Jalan Margorukun, Surabaya. Tercatat ada 21 rumah yang terbakar habis dilahap si jago merah. (alf)
Advertisement