PSI Surabaya Terapkan Prokes Untuk Kampanye Pilwali
Masa kampanye Pilkada Surabaya 2020 sudah berjalan setengah babak. Tim kampanye kedua paslon juga bergerak masif ke-seluruh wilayah Kota Surabaya untuk menyampaikan progam mereka. Namun, ada kekhawatiran beberapa warga Surabaya atas risiko penyebaran Covid-19. Mereka khawatir acara kampanye justru akan menimbulkan klaster penularan baru.
Namun kekhawatiran itu ditangkis oleh Ketua Tim Pemenangan Eri Cahyadi dari PSI, Erick Komala. Ia mengatakan, risiko penyebaran Covid-19 memang sangat besar bila tidak menerapkan protokol kesehatan sesuai anjuran pemerintah dengan ketat.
Namun jika menerapkan protokol Covid-19, dipercaya akan meminimalikan penyebaran dan penularan Covid-19.
"Kampanye tatap muka yang diadakan oleh PSI menerapkan protokol kesehatan yang sangat ketat. Jadi kami yakin, ini akan meminimalisir penularan itu sendiri," kata Erick.
Ia mengatakan, PSI sudah menerapkan aturan prokes dan 3M (mencuci tangan, menjaga jarak, dan memakai masker) di lokasi kampanye mereka. Setidaknya di pintu masuk kantor pemenangan PSI, terlihat ada tempat cuci tangan, hand sanitizer, masker medis, thermal gun, dan face shield. Semua panitia pun juga diwajibkan memakai masker dan face shield.
"Penerapan protokol kesehatan yang ketat ini kami lakukan untuk memberikan rasa aman kepada warga yang mau datang dan mendengarkan paparan visi-misi Mas Eri," ungkap Erick.
Selain penerapan protokol kesehatan di lokasi kampanye dan kantor pemenangan, Erick mengatakan bahwa semua juru kampanye PSI diwajibkan melakukan rapid test dan tes swab/PCR secara rutin, untuk mengetahui kondisi tubuh dan penularan Covid-19.
"Hasilnya selalu negatif. Jadi, bukan sekadar pernyataan keterangan sembuh dari dokter ya, tapi hasil tes negatif. Jangan sampai juru kampanye menjadi super spreader di masa pandemi ini," tegasnya.
Untuk mengurangi penularan secara langsung, PSI pun juga melakukan kampanye Pilwali Surabaya 2020 melalui media online secara gencar. Sebab bagi Erick, PSI merupakan partai anak muda yang harus memanfaatkan sosial media. Apalagi mereka sejak pemilu legislatif 2019 melakukan kampanye by socmed.
"Media sosial adalah salah satu kekuatan utama PSI dalam berkampanye. Begitu pula dalam kampanye kali ini, kami juga full power di sosial media," katanya.
Advertisement