PSG Gagal Juara, Neymar Tak Kuasa Menahan Tangis
Bintang PSG, Neymar tak kuasa menahan tangis setelah gagal mengantarkan PSG menjuarai Liga Champions 2019/2020. Pemain asal Brasil itu pun harus menutupi wajahnya begitu peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan dibunyikan sang wasit.
Maklum, titel Liga Champions adalah satu-satunya yang belum dia dapatkan selama membela PSG. Neymar sendiri pantas menyesali hasil ini mengingat banyaknya peluang yang dia maupun rekannya dapatkan di laga ini tetapi gagal berbuah gol.
PSG memang tampil bagus di pertandingan tersebut. Meski kalah dalam penguasaan bola, Neymar cs. berkali-kali memberikan ancaman nyata pada gawang Manuel Neuer. Namun, penampilan gemilang kiper nomor satu Bayern dan Timnas Jerman itu membuat semua kans PSG kandas.
Seolah tak percaya perjalanan panjangnya di kompetisi paling elit di Benua Biru itu harus berakhir dengan kegagalan. Neymar pun terus menangis di tengah lapangan. Bahkan, pelatih Bayern Munchen Hansi Flick dan Penggawa Die Roten, David Alaba sampai harus menenangkan eks Barcelona ini.
Air mata bintang asal Brasil itu pun tak berhenti menetes sampai upacara pengalungan medali untuk PSG sebagai runner-up.
Neymar sendiri gagal membuat pembuktian untuk dirinya sendiri. Maklum, keluar dari bayang-bayang Lionel Messi dan Luis Suarez adalah salah satu faktor yang membuat dirinya keluar dari Barcelona di akhir musim 2017 lalu.
Maklum, kebintangan Neymar di Barcelona masih kalah dibanding Messi. Sebagus apa pun penampilan Neymar, Messi selalu lebih mengilap dan menuai pujian lebih dibanding dirinya. Saking besarnya kebintangan Messi, sinar Neymar masih kalah dari pemain Argentina itu.
Kini, Neymar harus mencari kesempatan di Liga Champions berikutnya untuk mewujudkan mimpinya itu. Ia dan kawan-kawannya di PSG kembali menapaki jalan yang sangat panjang dan terjal di musim depan untuk sampai ke partai puncak lagi.
Tak akan mudah, karena lawan-lawan yang mereka hadapi bakal berbenah dan mempersiapkan diri lebih baik lagi di musim depan. Namun Neymar tak boleh menyerah, karena tak akan pernah ada mahkota tanpa cucuran keringat.