PSBB Surabaya Raya: Surabaya Tertinggi Kasus Corona di Jatim
Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di Surabaya, Sidoarjo dan Gresik telah memasuki hari kedua, Rabu 29 April 2020. Dikutip dari website resmi infocovid19.jatimprov.go.id, pada 28 April 2020 malam, Surabaya ada 20 tambahan kasus pasien Covid-19 baru, sedangkan di Sidoarjo ada 11 tambahan, dan Gresik ada 2 pasien baru.
Surabaya tercatat ada 392 pasien positif corona, 1.056 pasien dalam pengawasan (PDP), dan 2.365 orang dalam pemantauan (ODP). Sementara untuk di Sidoarjo, ada tambahan 11 pasien baru.
Dari data pasien Covid-19 di Sidoarjo, kini ada total 92 pasien dengan 181 PDP dan 676 ODP. Sedangkan di Gresik, ada tambahan 2 kasus baru. Kini, total pasien terkonfirmasi Corona di Gresik yakni 24 orang dengan PDP 136 pasien dan ODP 1.100.
Total pasien yang terkonfirmasi positif di Jatim menjadi 855 orang. Namun, dari total kasus tersebut tinggal 608 yang masih menjalani perawatan.
Sedangkan untuk PDP tercatat ada 2.849 dan yang diawasi tinggal 1.468. Sisanya sebanyak 1.135 orang telah selesai diawasi dan ada 246 PDP yang dinyatakan meninggal dunia.
Untuk ODP kini jumlahnya sebanyak 18.759, dan yang masih dipantau hanya 5.659. Tercatat telah ada 13.021 masyarakat yang telah dipantau dan ada 55 ODP yang meninggal dunia.
Ada lima kabupaten atau kota yang menjadi tempat penyebaran Covid-19 terbanyak di Jawa Timur. Surabaya merupakan kota dengan penderita corona terbanyak di Jatim. Sementara untuk daerah yang menempati urutan kedua yakni Sidoarjo.
Disusul dengan Kabupaten Lamongan dengan kasus corona ada 38 orang, PDP 120 dan ODP 328. Sedangkan untuk daerah keempat yang banyak terjangkit corona yakni Magetan. Ada 33 kasus dengan PDP 34 orang dan ODP 189. Lalu wilayah kelima adalah Kabupaten Malang, ada 28 kasus positif corona, 155 PDP dan 335 ODP.
Masyarakat diimbau tetap mematuhi aturan saat PSBB untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19 di Jatim. Masyarakat diharapkan disiplin dalam menggunakan masker, melakukan pola hidup bersih dan sehat, juga tidak keluar rumah jika tak ada sesuatu yang mendesak.
Advertisement