PSBB Surabaya, Jangan Ada Pembagian Takjil Pinggir Jalan
Juliana Eva anggota Komisi D DPRD Surabaya mengimbau kepada warga Surabaya untuk tidak melakukan aktivitas yang mengundang kerumunan, seperti aktivitas membuka bazar dan pembagian takjil yang seringkali dilakukan saat bulan Ramadhan.
Apalagi, seperti diketahui sebentar lagi Surabaya akan menjalani Pembatasan Sosial Berskala Besar. Pemberlakuan physical distancing tentu akan semakin ketat diberlakukan.
"Kita menghimbau ya sampai RT/RW jangan berjualan yang membuat kerumunan. Supaya pemberlakuan PSBB ini dapat benar-benar menekan penyebaran corona di Surabaya ini,'' ucap Juliana Eva saat ditemui Ngopibareng di Kantor DPRD Surabaya, Kamis 23 April 2020.
Tak hanya itu, dirinya juga mendorong kepada Pemkot Surabaya untuk segera melakukan sosialisasi hingga tingkat RT dan RW. Agar, segenap aparat wilayah di kota Surabaya hingga tingkat terkecil dapat melakukan sosialisasi serupa kepada warga dalam wilayah masing-masing.
"Jangankan bazar, untuk ke masjid saja kita tidak boleh. Saya rasa perlu dipikirkan kembali," lanjutnya.
Tak cukup itu, politisi dari Fraksi PAN itu juga menyebut, upaya pemberlakuan physical distancing selain meniadakan bazar Ramadhan, juga pembagian takjil yang biasa dilakukan di pinggir jalan, sebaiknya juga ditiadakan. Interaksi saat bagi takjil dimungkinkan akan sulit dikendalikan.
"Malah, yang saya khawatirkan bukan pembukaan bazaar tapi bagi-bagi takjil di pinggir jalan itu yang saya khawatirkan," tegasnya.
Ia mencontohkan, seperti halnya pembukaan bazaar sembako murah yang di-launching Pemprov Jatim beberapa waktu lalu di Jatim Expo Jalan Ahmad Yani Surabaya. Kegiatan ini malah mengundang kerumunan bagi warga yang ingin membeli sembako murah.
Advertisement