PSBB Kurang Dua Hari, Masih Banyak Warga Surabaya Tidak Disiplin
Penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) jilid kedua di Kota Surabaya bakal berakhir pada Senin, 25 Mei 2020 mendatang. Menurut Walikota Surabaya, Tri Rismaharini, banyak warga yang ingin pandemi segera berakhir, namun tak sedikit dari mereka yang tidak peduli terhadap imbauan pemerintah.
Risma mengatakan, dari awal Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya sejatinya sudah menegakkan Peraturan Walikota (Perwali) itu, namun banyak warga yang justru malanggarnya.
Hal ini terlihat dari meningkatnya intensitas pengunjung di pusat pemberlajaan menjelang hari lebaran. Selain itu, dibuktikan juga dengan banyaknya masyarakat yang tidak menerapkan protokol kesehatan ketika keluar rumah.
"Sebetulnya, tiap malam camat, Koramil dan Polsek itu selalu muter terus melakukan penertiban. Bahkan ada yang bagian penegakan itu menyita kursi, laporannya ada semua itu," kata Risma kepada awakmedia, Sabtu, 23 Mei 2020.
Risma mengklaim bahwa jajarannya selama masa penerapan PSBB telah melakukan tugasnya dengan baik. Seperti terus berkeliling, guna memberi imbauan kepada warga yang masih membandel.
"Mereka (muspika) sudah bergerak tiap malam, tapi kemudian kalau kita tetap terus melakukan (pelanggaran), maka akan sulit untuk memutus mata rantainya," jelas Risma.
Untuk itu, Risma menegaskan jika ingin keadaan kembali normal, masyarakat harus disiplin dengan aturan yang sudah ditetapkan. Seperti menggunakan masker, menerapkan physical dan social distancing, rajin cuci tangan, serta menerapkan pola hidup bersih dan sehat.
"Saya sampaikan ke warga Surabaya kalau kita ingin pulih, ya harus disiplin dan menjaga diri. Karena kalau tidak, siapapun bisa tertular. Mereka (aparat) sudah bergerak tiap malam. Jadi mari kita bersama-sama mengatasi ini (pandemi Covid-19) biar cepat selasai," tutup Risma.