PSBB Berakhir, Pasar Pucang dan Manukan Mulai Ramai
Pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar atau PSBB di Kota Surabaya sudah berakhir. Mulai hari ini, Selasa, 9 Juni 2020 Kota Surabaya mulai masa transisi.
Pasa masa transisi sejumlah pasar tradisional di Surabaya mulai ramai pembeli dan pedagang. Seperti di Pasar Pucang, selama PSBB biasanya kendaraan parkir di depan pasar tidak terlalu padat. Bigitu juga, lapak-lapak di pasar Pucang banyak yang tutup pada saat PSBB.
Namun, suasana itu berbeda pada pagi tadi, pembeli memadati sejumlah lapak seperti lapak sayur, sembako, maupun daging. Begitu juga kendaraan roda dua dan roda empat yang parkir di parkir pasar Pucang tampak padat.
Suasana yang sama juga terjadi di pasar Manukan. Di pasar Surabaya barat ini, sejak PSBB pertama hingga PSBB ketiga berakhir tetap ramai. Bahkan tidak ada perbedaan dengan adanya corana atau tidak. Justru di tengah pandemi, pasar Manukan bertambah ramai.
Heri Putri Adiati, salah satu pedagang kue basah dan kering di Pasar Manukan mengaku, pesanan kue semakin ramai sejak tiga bulan ini.
"Gak ada bedanya mas PSBB dengan tidak. Setiap hari rame terus. Bahkan pesanan kue dua bulan terakhir ini banyak terus," katanya.
Namun demikian, para pedagang tetap menerapkan protokol covid-19. Bahkan, pihak pengelola pasar menerapkan protokol corona yang ketat. "Di depan pintu masuk itu ada yang jaga, kalau pembeli atau pedagang yang tidak pakai masker tidak beleh masuk pasar," katanya.
Humas PD Pasar Surya Zaini mengatakan, belum mengetahui secara pasti jumlah pengunjung atau pembeli yang datang hari pertama pasca pencabutan PSBB.
"Pintu pasar itu kan banyak. Ada dari timur, barat, selatan, dan lainnya. Kami tidak bisa mendeteksi. Kami belum punya datanya berapa banyak hari ini," katanya, Selasa 9 Juni 2020.
Meski begitu, ia mengatakan bahwa setelah PSBB sudah tak berlaku lagi, pihak PD Pasar Surya akan terus melakukan pengetatan protokol kesehatan di pasar-pasar tradisional, di bawah naungan PD Pasar Surya.
Advertisement