Proyek Wisata di Bromo, Walhi: Ancam Kearifan Lokal Suku Tengger
Proyek pembangunan wisata alam di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menuai kritik dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur. Meski berizin, sejumlah lokasi proyek pembangunan dibangun tanpa memperhatikan kearifan lokal warga Tengger yang hidup berdampingan dengan alam.
Proyek Pembangunan TNBTS
Ketua Dewan Daerah Walhi Jatim Purnawan Dwikora menyebut sejumlah proyek pembangunan wisata alam akan terdiri dari tiga bentuk, restoran, jembatan kaca, dan juga glamping atau tenda kemah atau kemping glamor. "Itu berdasar data, juga dari sumber yang kami miliki," kata Purnawan, pada Ngopibareng.id, Sabtu 11 September 2021.
Menurutnya, jembatan kaca di antaranya akan dibangun di Seruni Poin di Probolinggo, dan di Bukit Kayangan dekat Jemplang. Di Bukit Kayangan ini, nantinya akan dibangun spot untuk melihat matahari terbit.
Dibangun di Atas Punden
Pria yang kerap disapa Pupung itu berharap, rencana pembangunan spot ini tidak terealisasi. Sebab, meski tak berlawanan dengan aturan yang ada, bangunan itu berdiri di atas Punden Kutugan, bangunan suci milik warga Tengger.
Bangunan punden yang tak begitu besar, terletak di Jemplang, tepat di bawah bukit dan di balik pohon. Bangunan ini, menurut Pupung, menjadi penanda hubungan antara manusia dan dunia gaib dan suci di lautan pasir Bromo. "Punden terletak di antara arah ke Desa Ngadas, dan jalan menuju lautan pasir Bromo. Spot foto di atas punden, mengundang wisatawan berjubel di atasnya, akan merusak nilai kearifan lokal Tengger yang menyatu dengan alam," katanya.
Meski pihak TNBTS telah membuat selamatan dan mendapat izin dari tokoh setempat, sebelum menebang pohon di sekitar punden, Pupung menduga izin diberikan tokoh setempat lantaran sifat warga Tengger yang selalu menurut kata pemerintah.
"Lokasi pembangunan spotnya mengapa di situ? Wisata alam bukan hanya sunrise atau sunset. Kearifan lokal adalah nilai budaya dan moral yang menjadi aset komunitas sebenarnya," imbuhnya.
Rencana TNBTS
Sebelumnya, TNBTS menyampaikan sedang membangun proyek wisata alam di dalam areal Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS). Dalam konferensi pers dengan awak media, TNBTS menyebut pembangunan wisata alam tidak bertentangan dengan aturan.
Meski tak menyebutkan jenis proyek yang akan dibangung, TNBTS menyebut jika wisata alam akan dibangun di zona pemanfaatan. Sehingga tidak mengganggu upaya konservasi yang dilakukan oleh Balai Besar TNBTS di kawasan tersebut.