Proyek Wisata di Bromo Ancam Adat, Ini Kata Warga Tengger
Proyek pembangunan wisata alam di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru (TNBTS) menuai kritik dari Wahana Lingkungan Hidup (Walhi) Jawa Timur. Sebab, proyek tersebut tidak memperhatikan kearifan lokal warga setempat di mana akan terdapat bangunan yang berdiri di atas Punden Kutugan.
Salah satu tokoh masyarakat Dusun Jemplang, Desa Ngadas, Poncokusumo, Kabupaten Malang, Sampetono mengatakan bahwa pembangunan proyek sarana penunjang wisata tersebut sudah melalui proses adat.
"Mulai dari awal itu, sudah melakukan mulai babat (untuk proyek) itu. Cara orang di sana pakai selametan. Kalau orang sana itu pakai dupa segala macam. Lurah kami undang, dukun Tengger juga kami undang," ujarnya pada Minggu 12 September 2021.
Upacara selametan tersebut kata Sampetono, adalah cara untuk meminta izin kepada alam bahwa akan ada pembangunan di kawasan tersebut. Ia mengatakan bahwa dengan adanya pembangunan ini jangan sampai merusak alam.
"Jadi alhamdulillah setelah kami melaksanakan (selametan) tidak ada yang bertengkar sama sekali, alat-alat tidak ada yang rusak. Juga tidak ada yang sampai terluka," katanya.
Tokoh masyarakat lainnya, Kartono mengatakan bahwa di sekitar kawasan proyek tersebut memang ada situs sejarah Punden Kutugan yang merupakan pintu masuk ke arah Bromo. Namun, ujarnya, lokasi bangunan rest area yang bakal didirikan tersebut jauh dari Punden Kutugan.
"Karena memang di sana ada Kutugan sehingga ada batasan-batasan, yang sudah kami sepakati bersama. Itu jauh dari para wisawatan yang (duduk) ada di atasnya. Jadi orang tidak nglamak. Dari mbah dukun juga sudah mengizinkan," ujarnya.
Di sisi lain meski pembangunan sarana penunjang wisata tersebut berada di kawasan konservasi, TNBTS menyebut letaknya berada di zona pemanfaatan pada kategori ruang usaha.
"Ruang usaha ini ketika dibangun tidak semuanya bisa dibangun. Jadi persyaratannya ketika dibangun sarana-prasarana wisata alam di ruang usaha di taman nasional hanya 10 persen dari luas yang diizinkan," kata Plt Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo-Tengger Semeru, Novita Kusuma Wardani.
Advertisement