Proyek Tol Ngaroban Jalan di Tempat
Proyek jalan tol Ngawi-Bojonegoro-Tuban (Ngaroban) sepanjang 116,7 kilometer belum ada perkembangan terbaru. Daerah-daerah yang dilalui proyek ini belum memberikan respon terutama terkait pembebasan lahannya.
Di Kabupaten Bojonegoro akan melalui di 16 kecamatan (dari total 28 kecamatan) dan 68 desa. Yaitu dimulai dari Kecamatan Margomulyo, Ngraho, Padangan, Tambakrejo, Purwosari, Kalitidu, Ngasem, Gayam, Dander, Kecamatan Kota, Kapas, Balen, Sumberejo hingga ke Baureno. Mega proyek bernilai sekitar Rp23,7 triliun lebih ini, mulai diumumkan dimulai pada Kamis 19 Mei 2022 silam. Tapi hingga kini belum ada informasi perkembangan proyeknya.
Misalnya terkait dengan pembebasan lahannya, juga belum ada informasi terbaru dair proyek ini. “Belum ada informasinya,” ujar Camat Kapas Mohammad Makhfud pada Ngopibareng.id, Selasa 16 Mei 2023.
Di Kecamatan Kapas, sesuai proyeksi jalan tol akan melalui lima desa. Yaitu Desa Wedi, Desa Kalianyar, Desa Mojodeso, Desa Sukowati dan Desa Plesungan. Lima desa tersebut lokasinya berada di sebelah timur Kecamatan Kota Bojonegoro.
Namun, lanjut Mohammad Makhfud, hingga kini belum ada sosialisasi tentang pembebasan lahan. “Sampai sekarang belum ada sosialisasi,” tandasnya.
Sebelumnya, Ngopibareng.id menghubungi dua camat yang daerahnya terkena imbas jalan tol Ngaroban, yaitu Kecamatan Ngraho dan Kecamatan Padangan—keduanya berada di wilayah barat Kabupaten Bojonegoro.
Menurut Camat Ngraho Masirin, di daerahnya terdapat dua desa yang terkena imbas proyek tol Ngaroban, yaitu Desa Klempun dan Desa Jumok. Namun hingga kini belum ada pembebasan lahan. Baik itu lahan milik masyarakat atau lahan milik pemerintah.” Belum ada pembebasan lahan. Kita statusnya masih menunggu,” ujarnya pada Ngopibareng.id, Kamis 4 Mei 2023.
Penjelasan yang sama juga diungkapkan Camat Padangan Heru Wicaksi. Dikatakan di Kecamatan Padangan, kemungkinan yang terkena proyek jalan tol Ngaroban yaitu Desa Ngeper, Desa Porworejo dan Desa Kendung. “Mungkin sama dengan desa-desa di kecamatan lain, yaitu belum ada pembebasan lahan,” tegasnya dihubungi Ngopibareng.id, Kamis 4 Mei 2023.
Kecamatan Padangan, merupakan daerah yang berbatasan antara Provinsi Jawa Timur dengan Jawa Tengah, tepatnya di Kecamatan Cepu, Kabupaten Blora. Jalan tol Ngaroban yang melewati Padangan, dianggap strategis, karena di sekitar daerah, terdapat Bandara Ngloram, yang berada di Kecamatan Cepu, Blora. Jaraknya jika dari Kecamatan Padangan sekitar 20 kilometer.
Proyek jalan tol Ngaroban sepanjang 116,7 kilometer di antaranya akan memanfaatkan tanah Solo Valley Werken yang melintas di beberapa kecamatan di Bojonetoro. Tanah yang sebelumnya berupa sungai (kanal) bisa dimanfaatkan mengingat statusnya adalah tanah negara.
Menurut Sekretaris Daerah Bojonegoro, Nurul Azizah, jalan tol Ngaroban adalah Proyek Strategis Nasional (PSN) Pemerintah Pusat. Nantinya, jalan tol ini akan mengoneksi dengan tol Solo-Ngawi-Kertosono.
Proyek jalan tol ini telah dipaparkan Perwakilan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Ridwan Hoesin di Bojonegoro, Selasa 15 Februari 2022 lalu. Intinya penyampaian proyek bernilai sekitar Rp23,7 triliun lebih itu di antaranya memanfaatkan tanah Solo Valley Werken.
Dalam sejarah, Solo Valley Werken adalah kanal yang dibangun Pemerintah Belanda pada era Ratu Wilhelmina sekitar tahun 1930-an. Titik hulunya berada di Kecamatan Ngraho, atau berjarak sekitar 42 kilometer barat daya Kota Bojonegoro.
Advertisement