Proyek Pujasera dan Jogging Track di Kota Probolinggo Bermasalah
Penyelesaian proyek Pusat Jajanan Serba Ada (Pujasera) di kawasan Bundaran Gladak Serang (Gladser) dan jogging track Gladser-Taman Maramis, Kota Probolinggo selain molor juga menyisakan sejumlah masalah. Proyek senilai Rp4,56 miliar yang dikerjakan rekanan CV Rizky Putra itu yang seharusnya selesai pada 28 Desember 2023 lalu tetapi baru selesai awal Maret 2024.
Sejumlah catatan (masalah) mewarnai proyek di Kecamatan Kanigaran, Kota Probolinggo itu. Di antaranya, sebelum diresmikan tetapi jalur lari santai itu sudah dimanfaatkan warga yang hilir mudik denga bersepeda motor dan sepeda pancal.
Jogging track sepanjang satu kilometer itu seharusnya tidak boleh dilalui kendaraan jenis apa pun. Kenyatannya, banyak motor yang melewati jogging track padahal di kedua mulut (pintu gerbang) jogging track sudah dilengkapi tiang pengaman (bollard).
“Percuma dipasang bollard, lha wong di sela-sela tiang masih bisa dilewati sepeda motor dan sepeda pancal,” kata Ali, warga Kecamatan Kanigaran, Sabtu, 23 Maret 2024.
Para pengendara motor dan pesepeda pancal memasuki jogging track karena hendak ke sawah di sisi utara jogging track. Sebagian “pelintas batas” itu merupakan remaja yang ingin mencoba jalan tembus Bundaran Gradser - Taman Maramis.
Meski dinyatakan sudah rampung dikerjakan, terdapat plengsengan yang ambrol ke sungai di kawasan jogging track. Diduga pembuatan plengsengan kurang kuat yang ambrol sepanjang sekitar dua meter akibat diterjang arus sungai.
Catatan lain yang menyertai proyek jogging track, rumah Samin, 50 tahun, yang terletak di sebelah barat Bundaran Gladser nyaris roboh karena pondasinya bergerak akibat terdampak proyek tersebut. Hal itu terjadi saat pemasangan sejumlah box culvert, yang di atasnya digunakan untuk kawasan Pujasera di Jalan Slamet Riyadi, Oktober 2023 lalu.
Namun hingga saat ini rumah yang ada di tepi sungai itu belum diperbaiki oleh rekanan proyek, CV Rizky Putra. Samin mengatakan, rekanan tersebut berjanji akan memperbaiki rumahnya setelah proyek selesai.
“Sebenarnya, pihak pelaksana sudah menemui saya dan meminta izin waktu untuk memperbaiki rumah saya,” kata Samin. Bahkan, pihak rekanan sudah meletakkan mataerial bangunan seperti, pasir, batu, kerikil, hingga kayu di depan rumah Samin.
Sisi lain, kondisi rumah Samin yang ambrol semakin parah dan hampir roboh. Agar tidak roboh, untuk sementara, bagian tulangan rangka rumah tersebut hanya diganjal balok kayu.
Belakangan tukang bangunan yang dikirim pihak rekanan mulai mengerjakan rumah Samin yang rusak. “Dulu mau dikerjakan hujan terus menerus, ya sekarang ini mulai dikerjakan,” ujar seorang tukang bangunan di rumah Samin, Sabtu sore, 23 Maret 2024.
Terlihat dua tukang bangunan mulai memperkuat pondasi bangunan rumah Samin yang berbatasan langsung dengan sungai. Sejumlah batu kali ditumpuk dan disemen untuk memperkuat struktur pondasi yang sempat tergerus arus sungai.
Kendaraan Dilarang Masuk
Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Penataan Ruang, Perumahan dan Kawasan Pemukiman (DPUPRPKP) Kota Probolinggo, Setiorini Sayekti mengatakan, proyek Pujasera dan jogging track sudah rampung. Sekarang proyek tersebut masuk dalam tahap pemeliharaan sehingga kalau ada kekurangan langsung dibenahi pada tahapan tersebut.
Rini, panggilan akrab Setiorini Sayekti menegaskan, jogging track memang bukan termasuk jalan tembus untuk kendaraan. “Semua jenis kendaraan mulai roda dua, roda tiga, hingga roda empat tidak boleh melintasi jogging track,” ujarnya kepada wartawan.
Karena bukan jalan tembus untuk kendaraan, di kedua pintu jogging track dipangan sejumlah tiang pembatas (bollard). “Meski belum diresmikan, masyarakat sudah dapat memanfaatkannya untuk olahraga jalan kaki atau lari santai,” katanya.
Disinggung jogging track menghalangi para petani yang hendak ke sawah, Rini mengatakan ada solusinya. “Sesuai kesepakatan rapat, ada kunci bollard yang akan diserahkan kepada kelompok tani,” ujarnya.
Advertisement