Proyek Jembatan Kedungasem Tunggu PDAM Diperiksa BPKP
Proyek fisik Jembatan Kedungasem, Kota Probolinggo yang rencananya dimulai 8 Februari 2021 lalu ternyata mundur. Mundurnya proyek di jalan nasional Probolinggo-Lumajang itu terkait kondisi pipa air minum milik Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kota Probolinggo yang terletak di bawah jembatan.
“Untuk membongkar pipa tersebut, PDAM mengaku tidak memiliki uang. Sekarang kondisi keuangan PDAM sedang diaudit oleh BPKP,” kata Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Proyek Jembatan Kedungasem, Balai Besar Jalan Nasional) VIII Jawa-Bali, Ida Bagus Putu Jeladi saat meninjau lokasi proyek Jembatan Kedungasem, Kota Probolinggo, Kamis 4 Maret 2021.
Dikatakan dari hasil audit BPKP kelak akan diketahui apakah benar Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di bawah Pemkot Probolinggo itu memang tidak memiliki keuangan cukup untuk membongkar pipa airnya.
PDAM, kata Jeladi, juga beralasan keberadaan pipa air berdiameter 8 dim di bawah jembatan merupakan peninggalan Belanda yang dipasang pada 1928 silam. Satu lagi pipa PDAM berdiameter 18 inchi yang dipasang pada 1978 terletak di sebelah timur Jembatan Kedungasem.
“Ibarat dulu mana telur dengan ayam, kami tidak tahu dulu mana pipa PDAM itu dengan Jembatan Kedungasem. Kami siap saja dbebani biaya pembongkaran dan pemasangan kembali pipa PDAM itu setelah ada petunjuk (audit) dari BPKP,” kata pria kelahiran Bali itu.
Sebelumnya Plt Kabag Hubungan Pelanggan pada PDAM Kota Probolinggo, Erang Budi Cahyono mengatakan, pembongkaran pipa PDAM berdiameter 8 dim itu jangan sampai berlarut-larut sehingga merugikan pelanggan PDAM. Soalnya, pipa tersebut memasok sekitar separo dari jumlah pelanggan PDAM Kota Probolinggo.
Sebenarnya BBJN VIII Jawa-Bali sudah bertemu dengan rekanan proyek PT Fefa Indonesia, Polres Probolinggo Kota dan Kabupaten, Dishub Kota dan Kabupaten Probolinggo, Kamis lalu, 4 Februari 2021 lalu. Dalam pertemuan itu direncanakan proyek fisik Jembatan Kedungasem dimulai 8 Februari 2021.
Ternyata rencana itu meleset, karena pihak BBJN VIII Jawa-Bali masih harus menunggu hasil audit keuangan PDAM Kota Probolinggo. Soal molornya pelaksanaan proyek Jembatan Kedungsasem karena terkendala pipa PDAM juga sempat diungkapkan General Superintenden PT Fefa Indonesia, Agus Heri Istanto.
Seharusnya sesuai perjanjian kontrak, kata Agus, proyek senilai sekitar Rp8 miliar tersebut dikerjakan mulai 25 November 2020 lalu dan selesai 25 Juni 2021. “Tertundanya proyek ini karena menunggu pembongkaran pipa PDAM,” katanya.
Agus menambahkan, jembatan yang awalnya sepanjang 18 meter itu akan diperpanjang menjadi 25,8 meter, lebar 14,20 meter. “Kami diberi waktu lima bulan untuk menyelesaikan jembatan, sehingga Lebaran mendatang jembatan belum selesai,” ujarnya.
Seperti diketahui, penyangga Jembatan Kedungasem yang dibangun pasa 1978 itu ambrol, Sabtu sore, 2 Mei 2020. Arus lalu lintas (lalin) dari arah Situbondo yang menuju ke arah Terminal Bus Bayuangga, Kota Probolinggo dan sebaliknya dialihkan melalui jalur lain.