Proyek Jembatan Kedungasem Berdampak ke Pasar
Proyek Jembatan Kedungasem di Jalan KH Hasan Genggong, Kota Probolinggo mulai dikerjakan. Sisi lain, proyek di jalan nasional Probolinggo-Lumajang itu berdampak terhadap pasar sayur (krempyeng) di kaki utara jembatan.
Praktis selama pengerjaan jembatan mulai April hingga Oktober 2021 mendatang aktivitas pasar krempyeng itu terganggu. Hal itu terlihat dari berkurangnya jumlah pembeli setelah proyek jembatan dikerjakan.
“Sejak proyek jembatan dikerjakan, banyak pedagang yang mengeluh karena jumlah pembeli menurun. Penyebabnya akses jalan menuju ke pasar itu terganggu proyek jembatan,” kata Lurah Kedungasem, Yudo Pratomo, Selasa, 20 April 2021.
Dikatakan pihak kelurahan bersama warga sebenarnya telah bertemu dengan kontraktor PT Feva Indonesia, Surabaya, beberapa hari lalu. Intinya, ada solusi jembatan darurat sebagai akses penghubung ke pasar krempyeng.
“Warga Blok Dawuhan yang tinggal di dekat pasar, juga pedang ingin dibangun jembatan darurat,” kata Yudo.
Dalam pertemuan dengan kontraktor, kata Yudo, meski tidak masuk sub kontrak proyek jembatan, kontraktor mengaku, bersedia membangunkan jembatan darurat.
"Untuk pembangunan jembatan darurat, sudah dibuat tangga di tepi sungai namun untuk jembatan penghubungnya masih menunggu pekerja proyek selesai membongkar jembatan yang berada di Jalan KH. Hasan Genggong,” kata Lurah Kedungasem.
Soal sepinya pasar krempyeng di Kedungasem juga diungkapkan Kepala Dinas Koperasi Usaha Mikro Perindustrian dan Perdagangan (DKUUPP), Fitriawati. Di pasar krempyeng terdapat 56 pedagang yang menempati lapak dan los.
“Selama ini mereka juga aktif membayar retribusi, namun sejak proyek jembatan dimulai yang membayar retribusi menurun,” katanya.
Sementara itu pimpinan kontraktor (PT Feva Indonesia Surabaya), Agus Heristanto ketika hendak dikonfirmasi di lokasi proyek, Selasa siang, sedang tidak ada di tempat. Seorang staf mengatakan, Agus sedang rapat di kantor Surabaya.