Proyek Alun-alun Probolinggo Lamban
Proyek revitalisasi Alun-alun Kota Probolinggo disorot DPRD setempat. Sebab, penyelesaian proyek terlambat dibandingkan target.
Fakta tersebut diketahui saat Komisi III DPRD Kota Probolinggo melakukan sidak ke proyek revitalisasi alun-alun, pada Selasa, 17 Desember 2019 siang.
Sebanyak delapan anggota Komisi III mendatangi lokasi proyek. Siang itu para pekerja sedang beristirahat.
"Kami ingin memastikan sejauh mana progress proyek revitalisasi alun-alun. Namun tidak ada pelaksana yang bisa berkomentar," kata Ketua Komisi III, Agus Riyanto.
Politisi PDIP itu kemudian menelepon Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Amin Fredy. Via telepon Amin menjelaskan, progres proyek sudah plus 2%.
Versi Amin, dari 86% target sesuai jadwal, sudah tercapai 88%.
Saat Komisi III hendak meninggalkan lokasi, pengawas pelaksana proyek datang dan menjelaskan hal yang justru berbeda daripada keterangan Amin.
Kepada para wartawan, Konsultan Pengawas dari CV Setya Leksana, Hari Pujo mengaku, proyek senilai Rp4,8 milliar itu terlambat 11,21%.
"Sesuai schedule atau target hari ini sebanyak 91,39%, sedangkan progress saat ini masih 80,18%. Artinya ada selisih keterlambatan 11,21% ," katanya.
Pujo menjelaskan, salah satu penyebab lambannya proyek faktor kekurangan finansial. Namun, ia tidak tahu sebab itu ranah pelaksana.
Pujo menambahkan, kontraktor sudah merampungkan dua unit pendopo, pas batu kali penahan urukan dan pot tanaman, laveling urukan sirtu. Juga menyelesaikan laveling urukan pasir, urukan tanah taman, areal olahraga voli, dan sebagian paving pada pedestrian.
Seperti diketahui, proyek revitalisasi alun-alun dimulai 28 Agustus 2019. Durasi waktu pengerjaan selama 120 hari, menggunakan Dana Alokasi Umum (DAU) sebanyak Rp4,8 milliar.
Jika sesuai target, proyek Dinas PUPR melalui CV Faradis Mulia Makmur ini harus selesai 26 Desember mendatang.