Provinsi Jatim Catat Penurunan Kemiskinan Terbanyak Nasional
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur berhasil mencatatkan prestasi gemilang dengan catatan penurunan angka kemiskinan terbanyak secara nasional dalam dua tahun berturut sejak 2021-2023 ini.
Dari data yang ada, Jatim angka penduduk miskin Jatim berkurang 383.920 orang. Angka tersebut mengungguli empat provinsi lain di Jawa yakni Pemprov Jawa Tengah yang berhasil mengurangi angka kemiskinan sebanyak 318.250, Jawa Barat sebanyak 306.740, Jogjakarta 57.980 dan Banten 41.100.
Secara rinci dari data BPS yang diumumkan 17 Juli 2023, periode September 2022-Maret 2023, persentase penduduk miskin Jawa Timur turun 0,14 persen dari 10,49 persen pada September 2022 menjadi 10,35 persen pada Maret 2023.
"Alhamdulillah, di saat pandemi covid 19 berkat kerja keras kita semua Provinsi Jatim berhasil menurunkan angka kemiskinan terbanyak di Indonesia" terang Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melalui keterangan tertulis, Senin, 24 Juli 2023.
Beberapa gebrakan yang dilakukan menjadi kunci keberhasilan. Pertama faktor pertumbuhan ekonomi triwulan I tahun 2023 yang tumbuh 4,95 persen. Selanjutnya juga dipengaruhi Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Februari 2023 sebesar 4,33 persen, turun 0,48 persen dibandingkan dengan Februari 2022 sebanyak 4,81 persen, dan turun 1,16 persen poin dibandingkan dengan Agustus 2022 sebanyak 5,49 persen.
Selain itu, ada program pemberian bantuan modal Rp1,5 juta sebagai modal usaha produktif untuk keluarga ekstrem dalam rangka penghapusan Kemiskinan Ekstrem di lima kabupaten yang jadi kantong.
Selain itu, penurunan kemiskinan di Jatim juga didorong oleh peningkatan pendapatan penduduk miskin yang melalui kegiatan usaha produktif yang didukung adanya permodalan UMKM dengan beberapa program.
Beberapa program tersebut di antaranya Prokesra, KUR, Dagulir serta fasilitasi pembiayaan lainnya. "Bahkan melalui Prokesra kita berikan subsidi bunga, sehingga pelaku usaha ultra mikro dan mikro hanya menanggung beban bunga pinjaman 3 persen per tahun" jelas mantan Mensos RI itu.
Kemudian, ada pula penyerahan bantuan usaha ultra mikro tahun 2022-2023 kepada 6.478 orang dengan nilai Rp600 ribu hingga Rp2,2 juta melalui Baznas Jatim dan CSR.
Lalu, seiring adanya Penyaluran BLT Dana Desa 2023 per Maret 2023 telah disalurkan kepada 163.669 Keluarga Penerima Manfaat (KPM), di mana Dana Desa untuk BLT minimal 10 persen dan maksimal 25 persen untuk keluarga kategori Desil 1 data Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE)
Selain itu juga Penyaluran PKH triwulan I tahun 2023 mencapai 99,12 persen atau sebesar 1.554.312 keluarga penerima manfaat dari total target 1.566.750 keluarga penerima manfaat. Sedangkan Laporan Progress Bansos per 2 April Kemenko PMK, serta penyaluran Sembako triwulan I tahun 2023 mencapai 84,71 persen atau sebesar 2.192.181 KPM dari total target 2.587.740 keluarga penerima manfaat.
Penurunan kemiskinan berseiring dengan keberhasilan Jawa Timur dalam meningkatkan status kemandirian desa dari tahun 2021 sebesar 697 Desa Mandiri menjadi 1.490 Desa Mandiri di tahun 2022, atau meningkat 113,77 persen.
"Peningkatan desa mandiri itu juga merupakan capaian tertinggi secara nasional, bahkan di 2023 ini kita targetkan naik di atas 2.500 Desa Mandiri, saya yakin ini Insya Allah akan terwujud, bahkan melampaui" pungkasnya.