Terapkan Protokol Kesehatan, KPU Kediri Batasi Tamu Debat Publik
Pelaksanaan debat publik calon Bupati dan Wakil Bupati Kediri 2020 dipastikan berjalan tidak seramai seperti periode sebelumnya. Hal tersebut tidak lepas dari kondisi pandemi Covid-19. KPU Kabupaten Kediri sebagai regulator harus menerapkan protokol kesehatan dengan melakukan pembatasan jumlah tamu undangan yang hadir dalam kegiatan tersebut.
"Maksimal yang masuk ke dalam gedung ruang debat publik hanya 20 orang. Mereka yang diizinkan masuk antara lain pasangan calon (paslon), dan 2 pendamping, komisioner KPU, panelis, dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu). Jumlahnya tidak lebih dari 20 orang," terang Eka Wisnu Wardana, Komisioner Divisi Perencanaan, Data, dan Informasi, pada Selasa 3 November 2020.
Setiap tamu yang datang masuk ke dalam gedung, lanjut Eka Wisnu Wardana, wajib dicek suhu badan, wajib pakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan dibilas dengan air mengalir atau memakai hand sanitizer.
"Otomatis semua harus sesuai ketentuan protokol kesehatan, tes suhu badan, protokol kesehatan 3M, kita juga melibatkan tim gugus tugas Covid-19. Sebelum debat, kita sudah minta izin ke gugus tugas setempat," ujar pria berkacamata ini.
Debat publik paslon Bupati dan Wakil Bupati Kediri 2020 yang hanya diikuti oleh Hanindhito Himawan Pramana dan Dewi Maria Ulfa (Dhito-Dewi), dilaksanakan di gedung Bhagawanta Bhari, Jalan Pamenang No.1, Katang, Sukorejo, Kec. Ngasem, Kediri, Selasa 3 November 2020 sekitar pukul 19.00 WIB. Kegiatan ini akan berlangsung sekitar kurang lebih 90 menit.
Sementara itu, menurut keterangan Nanang Qosim sebagai Komisioner Divisi SDM dan Partisipasi Masyarakat, debat publik dilaksanakan dalam 3 tahap, yakni tanggal 3 November, 17 November, dan terakhir pada 1 Desember mendatang.
Untuk kegiatan debat publik tahap pertama, pihak KPU menggandeng empat stasiun televisi lokal untuk melakukan penayangan. "Ini yang harus dipahami, debat publik tetap dilaksanakan meski hanya ada satu paslon. Di PKPU dan Surat Edaran (SE) KPT 465 KPU RI mewajibkan kami untuk melakukan debat publik. Kalau ada 2 paslon itu debat antar kandidat, kalau 1 debat publik maka nanti itu penajaman visi misi dari paslon yang akan dilakukan oleh panelis," terang Nanang Qosim.
Paslon akan berhadapan dengan 5 orang panelis dari akedmisi dan praktis, guna mempertajam dan menguji dari gagasan serta visi dan misi.
#satgascovid19
#ingatpesanibu
#ingatpesanibupakaimasker
#ingatpesanibujagajarak
#ingatpesanibucucitangan
#pakaimasker
#jagarak
#jagajarakhindarikerumunan
#cucitangan
#cucitangandengansabun
Advertisement