RS Rujukan Covid-19 di Surabaya Penuh, Pasien Antre Kamar
Pasca libur panjang beberap waktu lalu dan kendornya protokol kesehatan Covid-19 di masyarakat menyebabkan sejumlah RS rujukan Covid-19 di Surabaya mengalami lonjakan pasien Covid-19.
Seperti halnya yang dialami RS Adi Husada Undaan Wetan. "Masih ramai untuk pasien Covid-19. Tapi kalau untuk penambahannya kami tidak bisa mengungkapkan secara detail, karena setiap harinya dinamis dan berubah terus," ungkap Kepala Unit Pemasaran & Layanan Pelanggan RS Adi Husada Undaan Wetan Surabaya, dokter Sylvia Sumitro.
Hal senada juga diungkapkan Jubir Tim Satgas Covid-19 RS Unair, dokter Alfian Nur Rosyid bahwa saat ini jumlah pasien Covid-19 di gedung rumah sakit khusus infeksi (RSKI) penuh. Baik di ruang isolasi maupun di ruang perawatan intensif ICU.
"ICU khusus Covid-19 penuh, ruang isolasi biasa juga sama penuh sekitar 30-40 Tempat Tidur (TT)," kata Alfian, Senin, 30 November 2020.
Alfian juga mengungkapkan, dua orang pasien Covid-19 yang di rawat di IGD juga belum mendapatkan kamar karena penuh.
"Ada dua hal yang menyebabkan wabah ini kembali meningkat. Yakni dampak long weekend dan tidak disiplin protokol kesehatan. Untuk itu masyarakat harus kembali patuh pada protokol kesehatan 3M (Memakai Masker, Mencuci Tangan dan Menjaga Jarak)," terang Alfian.
Ia pun kembali mengingatkan, pandemi Covid-19 belum berakhir. Kendornya protokol kesehatan Covid-19 bisa berdampak pada meningkatkatnya kasus Covid-19. Masyarakat adalah garda terdepat dalam upaya pencegahan tertular atau menulari Covid-19.
Begitu juga dengan RS Husada Utama (RSHU),14 TT ICU Covid-19 penuh. Untuk ruang isolasinya beberapa masih ada yang kosong.
"Saat ini yang penuh terutama yang kasus berat dan butuh ICU dengan ventilator. Kalau kamar ruang isolasi masih ada saat ini. Pasien Covid-19 yang dirawat ada 75 orang, 20 persen berat, 40 persen sedang, 40 persen ringan," ujar Dirut RSHU dr Didi D Dewanto SpOG.
Ia pun menambahkan, jumlah pasien sangat dinamis ada yang pulang dan ada yang masuk. Kendati demikian, Didi berpesan agar masyarakat untuk tetap memathui protokol kesehatan.
"Sebab apabila sudah terpapar virus Covid-19 maka satu keluarga pasti akan stress," tandasnya.