Protokol 3M Kendor, Orang Harus Punya Paranoid Terhadap Covid-19
Salah satu pemicu kenaikan angka kasus Covid-19 di sejumlah daerah, termasuk Jawa Timur ialah masyarakat yang mulai longgar penerapkan 3M. Gerakan 3M antara lain, Mencuci Tangan, Memakai Masker dan Menjaga Jarak.
Melihat hal tersebut, Dr Christrijogo Sumartono W, dr SpAn KAR, KIC mengingatkan, bagi masyarakat untuk tetap mematuhi protokol kesehatan 3M dimanapun berada.
"Virus Covid-19 masih ada dan siapa saja bisa terkena. Untuk 3M tidak boleh ditinggalka, cuci tangan dan mandi sesering mungkin setelah berpergian," ujar dokter yang bertugas RS Lapangan Indrapura Surabaya.
Menurut Dr. Chirs, mencuci tangan dengan sabun atau memakai hand sanitizer akan membunuh kuman yang menempel di tangan. Sebab, kuman atau virus akan mati bila terkena sabun dan alkohol.
Dr.Chirs menjelaskan, memakai masker masih sangat efektif mencegah penyebaran virus Covid-19 hingga 25 persen. Sedangkan, menjaga jarak atau physical distancing 90 persen dapat mencegah penyebaran virus.
"Terus kalau ada orang yang batuk dam pilek tidak usah dekat-dekat. Kalau ada kerumunan yang mending menghindar dulu," tandasnya.
Selain itu, ia juga mengingatkan, agar setiap orang memiliki ketakutan pada orang lain bahwa mereka juga bisa menjadi OTG atau pembawa virus.
"Bila masyarakat punya paranoid maka mereka akan lebih menjaga dirinya, seperti tidak langsung memegang saat ketemu dan selalu mencuci tangan setelah beraktivitas," tutupnya.