Protes Massa Merebak, Obama: Tak Mudah Hapus Rasisme di AS
Gelombang protes massa merebak di Amerika Serikat (AS) dan sejumlah negara lainnya, termasuk di Inggris dan Australia. Mantan Presiden AS Barack Obama mengakui, tidak mudah menghapus sikap rasisme yang terjadi selama 400 tahun di negara tersebut dalam sekejab.
Hal ini berkaca dari kasus kematian warga negara AS berkulit hitam, George Floyd akibat kekerasan polisi berkulit putih, yang akhirnya menyebabkan gelombang protes massa dari berbagai penjuru.
Meski demikian, Obama mengingatkan masyarakat kulit hitam jangan merasa gelombang aksi unjuk rasa yang terjadi bisa menjadi jalan keluar bagi seluruh permasalahan rasisme yang telah ada sejak ratusan tahun yang lalu.
"Kami tidak punya kemampuan untuk menghapus sikap rasisme yang terjadi selama 400 tahun.
"Jadi, jika kami berpikir bahwa akan terjadi perubahan mendasar, saya berharap masyarakat jangan merasa tidak bakal ada yang terjadi setelah kami mendapatkan jalan keluar masalah ini," kata Obama, dikutip Sabtu 6 Juni 2020, dari pernyataannya di CNN.
Seperti diketahui, Amerika Serikat kita terjadi amuk massa. Menyusul kasus rasilialis yang terjadi di negeri tersebut. George Floyd meninggal setelah mengalami tindak kekerasan oleh anggota kepolisian Minneapolis pada saat proses penangkapan, pada 25 Mei 2020.
Lelaki berusia 46 tahun ini ditangkap karena dilaporkan membeli sebungkus rokok dengan menggunakan uang US$20 palsu, di gerai Cup Foods di Minneapolis. Menurut pemilik toko, Mike Abumayyaleh, Floyd adalah pelanggan setia dan selama ini tidak pernah membuat masalah.
Dari hasil autopsi, Floyd meninggal karena henti jantung. Dia juga dilaporkan terinfeksi virus corona (Covid-19).
Akibat kejadian ini, Petugas kepolisian Minneapolis, Derek Chauvin, yang menekan leher Floyd dengan lutut saat proses penangkapan hingga kehabisan napas dijerat dengan sangkaan pembunuhan tingkat dua, setelah sebelumnya disangka pembunuhan tingkat tiga.
Sementara itu 3 polisi lain yang terlibat penangkapan Floyd adalah Thomas Lane, J. Alexander Kueng dan Tou Thao, kini juga dibebastugaskan dan ditahan. Mereka akan dihadirkan ke persidangan.
Pada bagian lain Obama mengakui bahwa situasi masyarakat kulit hitam di AS saat ini masih lebih baik jika dibandingkan masa-masa sebelumnya. Hal ini merupakan hasil dari kegigihan banyak pihak untuk terus menggaungkan gagasan tentang kesetaraan ras, keterbukaan dan perdamaian.
"Kalian semua adalah peserta yang telah bekerja keras untuk meningkatkan kesadaran, itu adalah kemajuan yang kita dapatkan, tetapi hal itu tidak berarti semua masalah sudah dipecahkan," tambah Obama.