Protes Keras Netizen Muhammadiyah Pada PPP
Drama bukan-bukaan yang dilakukan Mahfud MD di Indonesia Lawyer Club (ILC) pada Selasa 14 Agustus 2018 malam menuai banyak reaksi. Apalagi ketika Mahfud menceritakan bahwa Ketua Umum PPP Romahurmuzyi (Romy) sempat mengatakan bahwa satu dari 10 nama cawapres Jokowi adalah Mantan Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin.
Saat itu, Mahfud menyebut bahwa Romy mengungkapkan masuknya nama Din Syamsuddin hanya untuk menggenapkan karena tidak adanya nama tokoh Muhammadiyah yang menjadi calon wapres Jokowi.
Pernyataan Mahfud ini langsung menuai banyak kecaman. Salah satunya yang ditulis di sangpencerah.id, yang merupakan sebuah website yang dikelola anak-anak muda Muhammadiyah.
Dan berikut ungkapan kekecewaan mereka yang disalin dari sangpencerah.id :
Surat Terbuka untuk Romy PPP
Riak ILC tadi malam Prof Mahfud menyampikan ketika usulan nama-nama cawapres yang didominasi salah satu kelompok.
ketua PPP Romi bilang ada nama Din Syamasuddin, “masuknya Prof.Din kedalam bursa cawapres jokowi cuman buat lucu-lucuan, masak semua cawapres dari NU semua, paling nggak harus ada dari Muhammadiyah”
@MRomahurmuziy harus jelaskan ini pernyataan yg merendahkan Muhammadiyah
Muhammadiyah tidak sama dengan perangai elit ormas yg diungkap Mahfud MD saling sikut untuk memuaskan syahwat kuasa.
Sejak lahir Muhammadiyah mengabdi untuk ummat dan bangsa tidak pernah memberi ancaman kalau tidak kepilih jadi calon penguasa maka tidak ikut bertanggungjawab secara moral terhadap pemerintah.
Itu bentuk ancaman syahwat kuasa yg merasa tidak akan bisa berdiri tanpa menempel Penguasa.
Muhammadiyah mandiri secara ekonomi dan khittah gerakan, kekayaan muhammadiyah bersumber utama dri keikhlasan kader dan warganya bukan hasil menjilat penguasa siapapun mereka.
Jadi kalo ada ketua umum partai yang sembarang membanting lidah mendeskriditkan Muhammadiyah maka sudah harusnya warga Muhammadiyah tidak perlu memilih PPP yg punya ketua umum tidak bisa menjaga lisannya.
Jika PPP tidak memberikan klarifikasi maka akan kita dorong warga Muhammadiyah untuk mengeluarkan fatwa “Haram” memilih PPP.
#ILCAntaraMaharDanPHP