Protes Kepimpinan Oesman Sapta, Puluhan Anggota DPD Walk Out
Jakarta: Lebih dari 20 orang anggota DPD (Dewan Perwakilan Daerah) melakukan "walk out" dalam Rapat Paripurna DPD pada Selasa (11/4) siang karena mempertanyakan legalitas Pimpinan DPD yang memimpin sidang tersebut. Sidang dipimpin Oesman Sapta yang pekan lalu terpilih sebagai Ketua DPD-RI. Pemilihan itu diwarnai kericuhan.
Pada sidang paripurna hari ini juga ricuh, terutama dengan hujan interupsi. Sebagian anggota kemudian mengeluarkan pamflet berisi tulisan yang menyebut kepemimpinan Oesman Sapta tidak sah. Karena kericuhan tidak juga berhenti, akhirnya sebagian anggota walk out.
"Kami sebanyak 20 orang anggota DPD ingin klarifikasi penggunaan Tata Tertib dalam Rapat Paripurna ini," kata anggota DPD Anna Latuconsina di Gedung Nusantara V, Jakarta. Menurutnya banyak anggota DPD yang tidak hadir dalam Rapat Paripurna itu karena sebagai bentuk protes terhadap kepemimpinan DPD yang dipimpin Oesman Sapta Odang sebagai Ketua DPD, dan Nono Sampono serta Damayanti Lubis sebagai Wakil Ketua DPD.
Anna menjelaskan beberapa anggota DPD sebenarnya ingin mengklarifikasi Tata Tertib DPD yang digunakan dalam Rapat Paripurna itu namun tidak digubris oleh Pimpinan DPD yang memimpin sidang.
"Saya dengar telah dibuat Tatib DPD nomor 3 tahun 2017 yang dibuat hanya dua jam," ujarnya.
Dia menilai ada pembohongan dalam salah satu pasal dalam Tatib itu seperti masa jabatan Pimpinan DPD sama dengan masa jabatan keanggotan DPD.
Sebelumnya, Rapat Paripurna DPD RI perdana yang dipimpin Ketua DPD Oesman Sapta Odang diprotes beberapa anggota DPD, mempertanyakan legalitas kepemimpinan memimpin rapat tersebut.
Para anggota DPD itu juga membentangkan spanduk yang berisikan tulisan antara lain "DPD Wajib Taat Hukum", "Tegakkan Marwah DPD", "Tolak Pimpinan Ilegal".
Para anggota DPD yang membentangkan spanduk itu antara lain Endah Khairani, Denty Eka Widi Pratiwi, Nurmawati D. Bantilan, Juniwati Masjchun Sofwan dan Anna Latuconsina. (nga)