Prospek Bagus, Perhutani Bojonegoro Kembangkan Minyak Kayu Putih
Perusahaan Umum (Perum) Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bojonegoro Jawa Timur, telah memproduksi minyak kayu putih sejak dua tahun silam. Penyulingan minyak kayu putih, masih tetap dilakukan secara tradisional.
Pihak Perhutani KPH Bojonegoro melibatkan masyarakat yang tinggal di sekitar hutan. Butuh konsistensi untuk pengembangan minyak kayu putih di pasaran.
Penanaman pohon kayu putih, sebenarnya telah dilakukan oleh KPH Bojonegoro sejak tahun 2016 lalu. Di sebagian kecil lahan dikuasai KPH Bojonegoro. Luasan lahan yang dikuasai mencapai lebih dari 50 ribu hektare lebih.
Menurut Humas Perum Perhutani KPH Bojonegoro, Sunyoto, dipilihnya tanaman kayu putih ini lebih kepada sisi bisnis. Yaitu memaksimalkan pendapatan.
Dikatakan Sunyoto, untuk tanaman kayu jati itu prosesnya cukup lama, setidaknya hingga umur 60 tahun. Kalau kayu putih, kata dia, lebih cepat dipanen kemudian diolah. "Lebih cepat memperoleh pendapatan. Karena satu tahun sekali bisa panen," jelasnya pada Sabtu 16 Juli 2022.
Untuk wilayah KPH Bojonegoro sendiri, lanjut dia, masih berupa klaster. Belum sampai Blok. Mengingat, tidak sembarang lahan bisa ditanami kayu putih. "Perlu penyesuaian lahan," ujar pria berambut gondrong ini.
Misalkan, ditanam pada lokasi bebatuan, akan sulit. Jika tidak cocok, daun akan menguning dan pohon cenderung pendek. "Berbeda jika ditanam pada tanah yang cocok. Bisa subur dan produksi daun lebih banyak," tuturnya.
Tantangan lain, juga pada serangan hama berupa rayap. Karena kulit luar pohon kayu putih lebih empuk, sehingga rayap bisa menggerogoti hingga ke dalam. "Akhirnya tanaman mati," ungkap dias