Prosesi Penobatan Arya Wiraraja Selalu jadi Momentum Sumenep ke-748
SUMENEP : Peringatan hari jadi Kabupaten Sumenep ke-748 berlangsung meriah. Kemeriahan dipadati ribuan orang terpusat di depan Masjid Jami' Sumenep. Di depan masjid itu digelar acara Pawai Budaya Prosesi Penobatan Arya Wiraraja sebagai Adipati I Sumenep.
Prosesi ini menggambarkan pelantikan Arya Wiraraja oleh Prabu Kertanegara pada 31 Oktober 1269, sebagi tonggak berdirinya Kabupaten Sumenep.
Inilah acara tahunan yang selalu dinanti masyarakat karena digelar dengan meriah. Selain prosesi penobatan, juga digelar pawai budaya yang menghadirkan beragam kesenian dan budaya masyarakat Sumenep.
Pengangkatan Arya Wiraraja sebagai adipati yang disambut gembira seluruh masyarakat digambarkan dengan apik. Koreogrfi tarian, busana, serta penjelasan yang runut tentang rangkaian prosesi diceritakan dengan jelas. Sebuah suguhan budaya yang begitu indah.
Prosesi penobatan Arya Wiraraja kemudian ditutup dengan penyerahan pataka ke Bupati Sumenep A. Busyro Karim sebagai tanda untuk terus berjuang dengan baik untuk masyarakat Sumenep.
"Ini merupakan momentum sejarah. Kita harus bersyukur karena dianugerahi potensi wisata sejarah yang mencerminkan keagungan Sumenep pada masanya," ujar Bupati Sumenep A. Busyro Karim dalam sambutannya.
Ia mengatakan kegiatan ini tidak hanya acara yang diselenggarakan setiap tahun. Namun lebih dari itu, acara prosesi yang dilanjutkan dengan pawai budaya ini sangatlah penting untuk meneladani para pendahulu Sumenep.
Betapa sejarah Kabupaten Sumenep banyak memiliki nilai-nilai religius, karakter dan kemajuan sejarah yang patut dikenang."Karena bagaimana mungkin seseorang yang tidak tahu sejarah tentang daerahnya dapat ikut membangun daerahnya dengan baik," ujar Bupati.
Pawai budaya ini juga merupakan bagian dari komitmen pemerintah dan masyarakat untuk melestarikan budaya Sumenep yang beragam.
"Tanpa pembangunan kebudayaan bangsa, akan hilang spirit dan ruh kehidupan masyarakatnya," ujar Bupati.Dengan melestarikan kebudayaan yang ada, dikatakan bupati, sekaligus menjadi bukti bahwa Kabupaten Sumenep siap mengembangkannya menjadi potensi wisata. Bersamaan dengan ragam potensi lainnya yang ada di Sumenep.
"Dalam kaitan inilah Sumenep akan terus membangun di segala bidang. Salah satunya di bidang pariwisata yang sudah menjadi primadona bagi perekonomian bangsa," ujar Bupati. Deputi Bidang Pengembangan dan Pemasaran Pariwisata Nusantara Kementerian Pariwisata, Esthy Reko Astuti yang turut hadir dalam acara prosesi Penobatan Arya Wiraraja mengatakan, rangkaian hari jadi Kabupaten Sumenep yang dirancang pemerintah setempat sangat berpotensi menjadi branding dan ikon wisata Sumenep.
Sebab acara tidak berhenti hingga prosesi ini saja, tapi akan berlanjut dengan rangkaian acara lainnya hingga bulan Desember mendatang. "Sumenep punya potensi yang begitu besar, tapi belum dibranding secara profesional. Untuk itu kita akan sama-sama promosikan Sumenep," ujar Esthy Reko Astuti yang juga diamini Kepala Bidang Promosi Wisata Budaya Wawan Gunawan.
Esthy mengatakan, promosi tersebut nantinya dengan juga melibatkan industri untuk dapat membuat paket-paket wisata serta mendorong peningkatan aksesibilitas dan amenitas yang ada. "Sehingga Indonesia Incorporated dapat tercipta. Potensi yang ada ditunjang dengan komitmem bupati yang tinggi dan kita dorong dan promosikan bersama-sama, maka cita-cita untuk menjadikan sektor pariwisata sebagai salah satu penunjang di Sumenep dapat tercapai," ujar Esthy.
Menteri Pariwisa Arief Yahya menyambut baik kegiatan ini. Dengan berbagai potensi yang ada, Menpar yakin Sumenep akan menjadi primadona baru pariwisata di Indonesia dan Jawa Timur pada khususnya. Mulai dari wisata alam, religi, budaya, sejarah, minat khusus, kuliner, geowisata dan lainnya.
"Sumenep punya Pulau Giliyang yang merupakan pulau dengan kandungan oksigen tertinggi. Sehingga tak ayal masyarakatnya sehat dan bugar meski sudah berusia 80 tahun. Bahkan ada pula yang sudah berusia 115 tahun. Ini merupakan daya tarik yang kuat," ujar Menpar Arief Yahya.Ditambah lagi dengan komitmen kepala daerah yang sangat terbuka untuk pariwisata.
"Jadi tinggal mengemasnya saja, atraksi Sumenep spektakuler bagus, dan Sumenep juga bisa dikembangkan sebagai destinasi bahari. Jika CEO Commitment-nya serius, bupatinya serius, 50 persen sukses sudah di tangan. Kemenpar sendiri akan terus mendukung daerah yang berkomitmen mengembangkan pariwisata," ujar dia.
Jumlah kunjungan ke Kabupaten Sumenep sendiri terus meningkat setiap tahunnya. Di Tahun 2014 jumlah wisman mencapai 378 dan 530.000 untuk wisnus. Meningkat menjadi 417 untuk wisman dan 620.000 untuk wisman di tahun 2015.
Kembali meningkat menjadi 1.032 untuk wisman dan 680.000 di tahun 2016. Hingga bulan September 2017 sendiri tercatat 790.204 wisatawan yang telah berkunjung ke Sumenep. Jumlah tersebut terdiri dari 3.254 wisatawan mancanegara dan 786.950 untuk wisatawan nusantara. (*)