Basarnas Hentikan Pencarian Warga Sidoarjo di Pulau Tabuhan
Hingga hari ketujuh atau hari terakhir proses SAR, wisatawan asal Sidoarjo, Fuad Affandi, 22 tahun, belum juga ditemukan. Bahkan, petugas sama sekali tidak melihat tanda-tanda keberadaan warga Kelurahan Kebonsikep, Kecamatan Gedangan, Sidoarjo selama 7 hari pencarian. Basarnas pun mengumumkan jika proses pencarian diakhiri.
Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi, Wahyu Setia Budi menyatakan, hingga pukul 17.00 WIB Operasi Pencarian dan Pertolongan pada korban masih belum membuahkan hasil.
"Operasi Pencarian dan Pertolongan telah dilaksanakan selama tujuh hari, tidak ada tanda-tanda korban ditemukan," jelas Wahyu Setia Budi, Jumat, 1 Januari 2021.
Proses pencarian terus dilakukan tim SAR. Setiap harinya, tim selalu memperluas radius pencarian. Namun hasil pencarian yang dilakukan masih nihil.
Pencarian melibatkan berbagai unsur SAR mulai Basarnas Pos SAR Banyuwangi, Satpolairud Banyuwangi, BPBD Banyuwangi, Lanal Banyuwangi, Banyuwangi SAR Independen, Mapala Banyuwangi, RAPI, Dinas pariwisata Banyuwangi, KIB Ambulan Banyuwangi dan nelayan setempat.
Sesuai aturan Basarnas, operasi pencarian dilakukan selama tujuh hari. Semua unsur SAR, kata Wahyu selanjutnya kembali kepada kesatuannya masing- masing.
"Dengan ini saya Koordinator Pos Basarnas Banyuwangi perwakilan dari Basarnas menyatakan ops SAR H7 dengan hasil nihil dinyatakan ditutup," tegasnya.
Untuk diketahui, Fuad Affandi dinyatakan hilang setelah terbawa arus saat melakukan snorkling di Pulau Tabuhan, Banyuwangi pada Sabtu, 26 Desember 2020. Mulanya dia melakukan snorkling bersama empat teman-temannya di sekitar pantai Pulau Tabuhan. Mereka melakukan snorkling di pantai dengan kedalaman sekitar satu meter.
Tiba-tiba arus datang dan menghanyutkan empat orang termasuk korban. Tiga teman korban yang lain berhasil diselamatkan. Sementara korban hilang terbawa arus.