Proses Penenggelaman Kapal Diharap Tak Merusak Ekosistem Laut
Jakarta: Aktivitas penenggelaman kapal pencuri ikan yang telah dilakukan aparat pemerintah di sejumlah daerah diharapkan dilakukan dengan cara-cara yang layak sehingga jangan sampai merusak ekosistem laut di sekitarnya.
Anggota Komisi VI DPR RI Bambang Haryo Soekartono di Jakarta, Rabu 13 September 2017, menginginkan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberi masukan kepada Menteri Kelautan dan Perikanan agar dalam menenggelamkan kapal jangan dilakukan dekat dengan garis pantai.
"Penenggelaman seharusnya boleh dilakukan seperti Australia yang melakukannya di laut dalam. Itu pun juga tidak ditenggelamkan," kata Bambang.
Menurut dia, penenggelaman kapal yang dilakukan dengan meledakkan moda transportasi laut itu berpotensi mengotori laut dan menimbulkan polusi.
Politisi Partai Gerindra itu mencontohkan penenggelaman kapal di dekat kawasan pesisir Pangandaran, Jawa Barat, beberapa waktu lalu, yang ternyata merusak ekosistem.
Hal tersebut, lanjutnya, karena setelah diledakkan, ditemukan ternyata kapal itu masih menyimpan berton-ton bahan bakar sehingga laut juga tercemar tumpahan bahan bakar.
Sementara itu, Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menyebut banyak terjadi lobi-lobi politik yang dilakukan oknum investor terkait kebijakan penenggelaman kapal pencuri ikan agar segera dihentikan.
Menteri Susi saat memberikan kuliah umum di hadapan mahasiswa baru ITB Bandung, mengungkapkan adanya investor yang meminta agar kapal yang tertangkap sebaiknya dilelang kepada nelayan.
Namun di sisi lain, lanjutnya, hal itu sebenarnya bisa dimanfaatkan oleh pelaku penangkapan ikan secara ilegal demi menyelamatkan kapalnya.
Untuk itu, ujar dia, penenggelaman kapal akan terus dilakukan agar membuat efek jera dan juga sebagai pembuktian kepada dunia bahwa Indonesia tidak main-main dalam pemberantasan pencurian ikan. (trs)