Sutiaji Minta Pemasangan Pipa PDAM Dikebut
Proses pemasangan pipa baru PDAM Kota Malang dimulai pada hari ini, Rabu 5 Februari 2020, oleh tim Kementerian PUPR. Pipa baru tersebut dipasang di Desa Pulungdowo, Tumpang, Malang, yang merupakan titik pipa milik PDAM Kota Malang yang pecah beberapa waktu lalu.
Hal itu disampaikan oleh Wali Kota Malang, Sutiaji. Dia mengungkapkan bahwa pemasangan pipa baru itu diawali dengan melakukan survei terkait lokasi pemasangan pipa. Kemudian dilanjutkan dengan pemasangan instalasi pipa baru.
"Sudah dimulai hari ini (pemasangan pipa). Jadi harus ada survei terlebih dahulu, perlu diukur, terkait kedalaman dan lainnya," terangnya pada Rabu 5 Februari di Balai Kota Malang.
Sutiaji mengatakan proses survei lokasi pemasangan pipa membutuhkan waktu kurang dari satu minggu. Setelah itu dilanjutkan dengan pemasangan instalasi pipa.
Rencananya, pemasangan pipa baru tersebut tidak akan membongkar jaringan pipa lama yang masih bisa dipergunakan. Teknis pemasangan tersebut, akan berada tepat di samping pipa lama.
"Pemasangan itu bukan membongkar pipa yang ada, akan tetapi dipasang di sebelahnya," jelas Direktur Utama PDAM Kota Malang, Nor Muhlas.
Muhlas menerangkan bahwa, pipa baru tersebut merupakan pipa dengan jenis galvanis. Muhlas menjelaskan, pipa baru yang akan dipasang oleh Kementerian PUPR tersebut berjenis pipa galvanis. Pipa jenis galvanis tersebut terbuat dari besi dan dilapisi material seng sehingga terlindung dari karat.
Pipa baru jenis galvanis tersebut berbeda dengan pipa PDAM Kota Malang yang sebelumnya yang berjenis High Density Polyethylene (HDPE).
"Pipa baru tersebut, memiliki diameter 500 milimeter, dengan panjang mencapai 3,8 kilometer. Nanti itu akan dicabangkan sepertiu huruf Y," terang Muhlas.
Ditambahkan oleh Sutiaji, biasanya proses pemasangan pipa tersebut memakan waktu selama 3 sampai 4 bulan. Namun ia meminta agar pemasangan pipa tersebut dapat dikebut dalam tempo 50 hari.
"Dengan catatan bahwa kualitas pengerjaannya tidak berkurang," ucap alumnus UIN Maliki Malang tersebut.
Sutiaji juga meminta Kementerian PUPR untuk menyediakan bantuan sebanyak 25 tangki air. Karena selama ini Pemkot Malang baru menerima sebanyak 17 tangki air.
"Dari keterangan Kementerian PUPR tangkinya itu dibagi karena ada bencana banjir seperti di Bondowoso. Jika bencana sudah mereda maka akan didistribusikan ke kami," ujarnya.
Advertisement