Proses Coklit KPU Diapresiasi DPRD Surabaya
Komisi Pemilihan Umum (KPU) sudah memulai tahapan-tahapan pemutakhiran data dengan melaksanakan pencocokan dan penelitian alias coklit. Kegiatan tersebut sudah digelar sejak 15 Juli 2020 lalu, hingga 13 Agustus 2020. Para petugas dari KPU melakukan coklit door to door ke rumah-rumah warga.
Kegiatan tersebut diapresiasi oleh Ketua DPRD Kota Surabaya Adi Sutarwijono. Menurut pria yang akrab disapa Awi ini, kegiatan coklit itu dilakukan untuk pemutakhiran data pemilih, sehingga tercatat dengan benar dan terverifikasi faktual. Terkait warga yang mempunyai hak suara dalam Pilkada Kota Surabaya, 9 Desember 2020.
Karena menurut Awi, warga-lah yang berhak secara total memilih calon walikota dan calon wakil walikota terbaik pilihan mereka. Ia tak mau ada warga selundupan yang ikut di Pilwali Surabaya.
"Pendataan pemilih oleh KPU Kota Surabaya adalah untuk memastikan tidak ada pemilih selundupan atau pemilih yang sebenarnya tidak berhak memberikan suara saat Pilkada 9 Desember 2020," kata Awi, Senin 20 Juli 2020.
Tak hanya itu, apresiasi coklit yang dilakukan KPU dikarenakan Awi tidak ingin ada warga yang punya hak suara, tapi tidak terdata. Menurutnya, ia tak ingin Pilkada di Surabaya tercederai oleh berbagai kecurangan. Karena kecurangan akan mengkhianati demokrasi dan dengan sendirinya mengingkari suara rakyat.
“Suara rakyat adalah suara Tuhan. kita ingin memastikan semua warga Surabaya yang memenuhi syarat memilih tercatat sebagai pemilih. Agar mereka terfasilitasi dengan baik dalam pemberian suara. Sehingga partisipasi pemilih sangat tinggi dalam Pilkada 9 Desember 2020," katanya.
Bahkan dirinya mengaku sudah didatangi oleh pihak KPU untuk melakukan coklit. Ia ingin, semua warga bisa kooperatif kepada petugas KPU agar data yang didapat bisa benar dan jelas.
Selain itu, ia juga mengapresiasi kinerja KPU Surabaya yang tetap menjalankan protok covid-19 saat melakukam coklit. Menurutnya, itu adalah salah satu langkah untuk mengamankan petugas dan warga yang dituju dari virus corona.
"Saya mengapresiasi mereka tetap menjalankan kegiatan coklit dengan standar ketat protokol kesehatan di tengah pandemi Covid-19. Seluruh Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (PPDP) harus dirapid test dulu, kemudian memakai masker, face shield dan bersarung tangan. Dalam situasi sulit, KPU berserta jajarannya dan Bawaslu tetap bergerak demi terselenggaranya Pemilukada yang demokratis, bersih, jujur dan adil," katanya.
Advertisement