Promo Kopi ke Jerman, Apa Jurus Menpar Arif Yahya?
Menteri Pariwisata Indonesia, Arief Yahya, rupanya tak melulu promosi pariwisata. Soal kopi pun turut dicangking untuk di promosikan.
Saat menyentuh Jerman, kenikmatan kopi Indonesia turut dipromosikan dalam Pameran pariwisata terbesar di dunia, Internationale Tourismus Borse (ITB) di Berlin
Promosi dilakukan langsung Menteri Pariwisata Arief Yahya di Paviliun Wonderful Indonesia.
Kopi Indonesia memang paling banyak diburu pengunjung di acara yang berlangsung, 7-11 Maret itu.
"Saya berada di salah satu sudut kopi Wonderful Indonesia di arena ITB Berlin, kopi kita paling banyak diburu pengunjung di ITB Berlin," tulis Menpar di akun Instagramnya, @menpar.ariefyahya.
Menteri Arief tidak lupa ngevlog lewat Instagram di coffe corner. Dalam video itu dia mengatakan, karena Indonesia itu tidak memiliki minuman nasional, maka Kemenpar sepakat memilih kopi untuk dipopulerkan.
Menurutnya, setiap tahun, Indonesia selalu diminta menghadirkan stand kopi dalam acara pameran.
"Temanya adalah kopi dari setiap daerah, yang hari ini adalah kopi Bali, Kintamani. Populer sekali di sini, stand yang lebih ramai adalah stand kopi Bali banyak diserbu pelanggan terutama orang-orang Eropa," ungkapnya.
Namun, tak hanya kopi Kintamani yang disukai orang Eropa. Kopi Toraja juga disukai. Menurut Menpar Arief Yahya, banyak yang mengatakan, kualitas kopi Toraja berbeda dengan kopi di tempat lain.
"Rasa kopi Toraja identik dengan kecokelatan, tembakau, atau caramel. Kopi berwarna hitam dan tidak begitu pekat. Kopi ini memiliki tekstur halus. Saat menyeduh kopi hitam ini dengan air panas, tercium bau khas kopi Toraja yang harum dan tidak berbau keras," tuturnya.
Dalam ITB Berlin tahun ini, Indonesia mengusung tema 'Maritim, Keanekaragaman Bali dan Budaya'.
Wonderful Indonesia hadir membawa industri pariwisata. Termasuk 130 agen perjalanan, hotel, resort, dan enam kantor pariwisata pemerintah daerah, serta maskapai nasional, Garuda Indonesia.
Mereka mempromosikan berbagai objek wisata. Termasuk rute penerbangan.
"Kegiatan ini merupakan salah satu upaya meningkatkan kunjungan wisman ke Indonesia karena acara B2B pariwisata terbesar di dunia," ujar Menpar.
Menurut pria asal Banyuwangi ini, paviliun Indonesia mengusung sejumlah tema pariwisata Indonesia. Namun, diintegrasikan dalam desain paviliun Indonesia ITB 2018.
Maritim masih menjadi pilihan bagi Indonesia. Karena, Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia. Indonesia memiliki lebih dari 17.000 pulau sepanjang garis khatulistiwa.
Untuk menarik minat pengunjung, paviliun Indonesia menampilkan berbagai atraksi budaya dan kesenian. Paviliun Wonderful Indonesia menampilkan esensi "Wonderful Indonesia" dengan hiasan khas Phinisi, kapal kayu tradisional dari Sulawesi.
"Maritim menjadi pusat identitas nasional selama berabad-abad bersama dengan keragaman budaya. Dan Kapal Phinisi juga telah membawa Wonderful Indonesia menjadi juara di ITB Berlin tahun lalu," kata Menpar Arief Yahya. (*)
Advertisement