Project S TikTok Hadir di Indonesia, Ada Ancaman Bagi UMKM
Platform TikTok terus berkembang seiring waktu, terbaru ada inisiasi berupa Project S TikTok yang telah diluncurkan di Indonesia. Fitur terbaru itu bertujuan untuk memperluas layanan ritel online melalui TikTok Shop.
Lewat TikTok Shop, perusahaan induk ByteDance tersebut dapat menjual produk mereka sendiri.
Rupanya inisiasi terbaru TikTok ini, mempunyai dua mata pisau untuk keberlangsungan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Hal ini diungkapkan Dosen Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis UNAIR Made Gita Nadya Ayu Ariani SE MSM.
Bagi Gita, ada peluang dan ancaman bagi para pelaku UMKM yang berminat menggunakan fitur Project S. Pasalnya, dari segi peluang UMKM akan lebih mudah untuk menjangkau masyarakat dengan biaya lebih murah melalui livestream di TikTok.
Tapi yang perlu diingat adalah TikTok juga telah merencanakan Project S di mana perusahaan tersebut akan memproduksi barang sendiri dengan memanfaatkan informasi keadaan pasar di Indonesia.
"Kekhawatirannya adalah TikTok bisa berbalik arah sebagai pesaing potensial karena platform ini memiliki akses informasi pelanggan dan kemampuan untuk memproduksi duplikasi produk dengan bantuan pabrik di China,” paparnya, Senin, 17 Juli 2023.
Dalam hal ini, ia mengingatkan agar para UMKM dapat bersaing dengan meningkatkan kualitas produk yang dijual. Produk-produk yang diproduksi di China sering kali memiliki konotasi kualitas yang kurang bagus dan membutuhkan waktu distribusi yang lama hingga sampai di Indonesia.
Oleh karena itu, UMKM perlu melakukan perbaikan dengan meminta umpan balik dari pelanggan untuk terus melakukan peningkatan kualitas produk.
"Sehingga para UMKM bisa bersaing dengan kompetitor yang memproduksi secara massal dengan memanfaatkan peluang, yakni membuat produk yang disesuaikan preferensi pelanggan sehingga menciptakan kekhasan produk yang unik,” paparnya.
Meskipun Project S telah hadir di Indonesia, UMKM masih dapat memanfaatkan livestream di TikTok untuk membangun hubungan emosional dengan pelanggan dan mengedukasi pasar. Tetapi perlu diingat untuk tidak menyebutkan bahan baku atau resep yang bersifat rahasia bagi produsen.
Terakhir ia menyarankan agar pemerintah ikut hadir dalam mengatur regulasi Project S atau regulasi perdagangan online di Indonesia.
"Penting bagi pemerintah untuk ikut hadir, untuk menjaga ketahanan ekonomi UMKM dengan membatasi impor produk dan mempertahankan produk dalam negeri. Adanya regulasi yang memadai, UMKM dapat terlindungi dan memiliki peluang lebih baik dalam menghadapi persaingan di era digital," ungkap Gita.
Tambahnya, pemerintah bisa mengawasi impor barang dengan bea cukai dan menerapkan persyaratan komponen lokal sesuai Standar Nasional Indonesia (SNI). Sehingga persaingan di pasar bisa tetap terjaga dan adil bagi para pelaku usaha.