Progress Rehabilitasi Jalan Wahid Hasyim Jombang Capai 86 Persen
Pekerjaan rehabilitasi drainase dan trotoar Jalan KH Wahid Hasyim yang dimulai tepat pada malam peringatan Nuzulul Qur'an Ramadan 2021 lalu telah mencapai 86 persen. Proyek ini menelan Rp16,7 miliar dari APBD 2021 Kabupaten Jombang.
Kepala Dinas Perumahan dan Permukiman Heru Widjajanto Heru Widjajanto mengatakan, sesuai rencana masa pelaksanaan pekerjaan rehabilitasi adalah tujuh bulan atau 210 hari kalender. Dimulai 14 April dan berakhir pada 14 November 2021.
“Mohon doanya dari seluruh masyarakat Jombang, agar rehab Jalan KH Wahid Hasyim ini selesai tepat waktu. Sehingga pada November 2021 jalan ini sudah memiliki wajah baru. Capaian 86 persen pekerjaan rehabilitasi sudah kami laporkan kepada ibu bupati,” kata Heru, Kamis 28 Oktober 2021.
Karena sudah mencapai 86 persen, pekerjaan rehabilitasi ini pun mendapat apresiasi dari Bupati Hj Mundjidah Wahab. “Alhamdulillah progress rehab Jalan Wahid Hasyim sudah mencapai 86 persen. Sampai saat ini masih terus dilembur. Semoga selesai tepat waktu dan bisa segera dimanfaatkan masyarakat,” kata Bupati Mundjidah Wahab.
Mundjidah mengatakan, sejauh ini tidak ada kendala dalam pekerjaan rehabilitasi meski sudah mulai memasuki musim penghujan. “Sejauh ini tidak ada kendala, pekerjaan terus dilaksanakan sesuai schedule. Kepala OPD terkait juga terus memantau perkembangannya. Mereka telah bekerja sesuai target,” tandasnya.
Pihaknya berharap kawasan Jalan Wahid Hasyim yang menjadi wajah, pusat, dan jantung kota akan terlihat perubahan yang lebih baik. “Pembangunan infrastruktur yang menjadi perbatasan dengan kabupaten/kota juga perlu dibenahi. Sebab Jombang ini memiliki lokasi yang sangat strategis,” imbuhnya.
Hal ini menjadi lompatan konkret pemerintah daerah dalam memperbaiki kawasan. “Biar Jombang tidak terkesan pancet ae, tidak ada perkembangan. Dengan selesainya pengerjaan ini, wajah kota jadi lebih cantik seperti daerah lainnya. Semua ini dalam rangka memberikan pelayanan terbaik bagi masyarakat,” tuturnya.
Mundjidah menambahkan, konsep utama rehabilitasi jalan protokol ini adalah pedestrian (jalur khusus pejalan kaki). Selain itu juga ada peningkatan kualitas drainase. Sebab jalan ini termasuk ruas dengan volume pejalan kaki cukup besar di kawasan dalam kota. (*)