Program Vokasi SMK Tahap Delapan Diluncurkan, Peluang Disabilitas
Kementrian Perindustrian meluncurkan tahap kedelapan program pendidikan vokasi link and match antara sekolah menengah kejuruan (SMK) dengan industri. Pada tahap kedelapan ini, peluncuran dilakukan di Jawa Timur.
Menteri Perindustrian, Airlangga Hartanto mengatakan, program vokasi ini melibatkan 295 SMK dan 97 perusahaan.
"Hingga saat ini sudah ada 3.708 perjanjian kerja sama yang ditandatanggani, karena satu SMK dapat dibina oleh beberapa perusahaan," ungkap Airlangga di kawasan Industrial Estate Rungkut (SIER) Surabaya, Kamis, 7 Februari 2019.
Airlangga pun tak lupa untuk mengapresiasi SMK dan perusahaan yang sudah mengikuti program yang digagas sejak dua tahun lalu itu.
"Agar memberikan dampak lebih masif lagi, Kemenperin kembali meluncurkan program vokasi di Jawa Timur dengan melibatkan perusahaan dan SMK yang belum terfasilitasi pada tahap pertama," kata Airlangga
Menurut Airlangga, sesuai arahan presiden Joko Widodo, fokus pembangunan nasional pada tahun ini ialah pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Oleh karena itu, meningkatkan SDM yang lebih kompeten perlu dilaksanakan program pendidikan dan vokasi yang lebih giat.
"Hingga saat ini sudah ada 3.708 perjanjian kerja sama yang ditandatanggani, karena satu SMK dapat dibina oleh beberapa perusahaan," ungkap Airlangga
"Untuk itu, Kemenperin bersama Kemeterian Pendidikan dan Kebudayaan membuat kelompok kerja yang akan mengawal pelaksanan revitalisasi SMK di bidang industri sepanjang tahun 2019. Program ini ditargetkan akan menggait sebanyak 2.685 SMK dan 750 perusahaan," jelas Airlangga.
Pada kesempatan yang sama, Airlangga mengingatkan, kesempatan kerja di dunia industri bukan hanya untuk orang yang memiliki kesempurnaan fisik . Melainkan dapat diisi para penyandang disabilitas. Seperti pada 31 Januari 2018, Kemenperin bersama Kementrian Sosial telah membuka diklat sistem 3 in 1 untuk 268 penyandang disabilitas di bidang industri garmen dan alas kaki yang seluruhnya akan ditempatkan kerja di 11 perusahaan.
"Kami menyambut baik peluncuran program vokasi ini, dimana dalam pembukaan diklat 3 in 1 kali ini juga diikuti 50 penyandang disabilitas yang akan bekerja di PT. Pradipta Perkasa Makmur," tuturnya
Maka dari itu Kemenperin mendorong perusahaan lainnya untuk melakukan hal yang sama, dengan membuka peluang kerja untuk penyandang disabilitas sesuai dengan kemampuannya. Kemenperin juga akan mendukung dengan memfasilitasi pelatihan untuk pembekalan kompetensinya.
Acara peresmian ini, selain dihadiri Menteri Perindustrian Airlangga, Hartanto, juga dihadiri Mentri Pendidikan dan kebudayaan, Muhadjir Effendy, serta Gubernur Jawa Timur, Soekarwo. Dalam kesempatan ini pula dilakukan hibah mesin dan peralatan untuk mendukung praktik di SMK, dari 20 perusahaan kepada 113 SMK.(pit)