Pelaku UMKM Banyuwangi Respons Positif Program UMKM Naik Kelas
Salah satu program unggulan Paslon Bupati dan Wakil Bupati Banyuwangi Ipuk-Sugirah adalah program Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah atau UMKM Naik Kelas. Program ini disambut positif kalangan pelaku UMKM di Banyuwangi. Ini terungkap dalam safari Ipuk ke beberapa UMKM, Senin, 12 Oktober 2020.
Salah satunya dari produsen minuman tradisional yang terbuat dari rempah-rempah, Heru Prayitno, warga Kelurahan Singotrunan Banyuwangi.
"Dengan program-program yang dijalankan Bupati Abdullah Azwar Anas, banyak UMKM yang menerima manfaatnya. Apalagi dengan program UMKM Naik Kelas dari Bu Ipuk dan Pak Sugirah nantinya,” katanya usai bertemu Ipuk.
Dalam beberapa tahun terakhir, menurut Heru, usahanya banyak mengalami peningkatan. Saat ini produknya telah diekspor ke berbagai negara. Salah satu produk inovasinya adalah temulawak celup dan sari jahe celup.
Dia mengaku perhatian dari pemerintah daerah sangat besar pada UMKM. Ditambah lagi bantuan dari Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas yang ikut mempromosikan produknya hingga ke Australia dan ke pemerintah pusat. Sehingga produknya kini sudah dikirim ke beberapa negara seperti Turki, Brunei Darussalam, Malaysia, Australia, dan lainnya.
"Produk kami telah masuk katalog Istana Negara, sehingga bisa dikonsumsi Presiden Jokowi," katanya.
Hal yang sama juga disampaikan pemilik usaha keripik di Singojuruh, Olivia Gunawan. Menurutnya, program-program pariwisata yang digelar Banyuwangi berdampak positif pada usahanya. Sehingga dibutuhkan program yang berkesinambungan.
"Dengan dikenalnya pariwisata Banyuwangi, membuat banyak orang datang dan membuka peluang usaha bagi masyarakat Banyuwangi," katanya.
Menanggapi hal ini, menurut Ipuk, menggerakkan ekonomi arus bawah yaitu UMKM melalui program UMKM Naik Kelas adalah hal yang sangat penting untuk dilakukan. Dalam konsep UMKM Naik Kelas ini, setiap UMKM mendapatkan berbagai fasilitas.
"Mulai dari pelatihan manajemen bisnis, akses modal bersubsidi, alat bantu produksi, sertifikasi, pelatihan manajemen keuangan, pelatihan pemasaran online, branding, fasilitas pemasaran dan sebagainya," jelasnya.
Dia mencontohkan, soal akses modal bersubsidi akan dibangun kemitraan pemerintah daerah dan berbagai lembaga untuk memberikan permodalan mudah dan murah. Di mana pemerintah daerah ikut mendampingi agar UMKM tak lagi kesulitan mengakses modal.
"Muara dari langkah-langkah tersebut, adalah UMKM Banyuwangi bisa membukukan kenaikan pendapatan, sehingga terus bisa memperluas pembukaan lapangan kerja," pungkasnya.