Program Perbaikan Rumah Pemkot Surabaya Menyusut, Ini Sebabnya
Kabid Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman DPRKPP Surabaya Deisy Puspitarini menyebut, Pemkot Surabaya menyediakan kuota Dandan Omah bagi 1.500 rumah di tahun ini. Jumlah ini lebih sedikit dari kouta tahun lalu, yakni sebanyak 2.700 rumah. Upaya ini menjadi bagian dalam Program Dandan Omah atau Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu).
Penurunan jumlah menurut Deisy, terdapat perubahan prioritas penerima bantuan Dandan Omah untuk tahun ini. Jika tahun sebelumnya, pra keluarga miskin (gamis) dapat mengajukan bantuan atas rekomendasi kelurahan, namun tahun ini berbeda. "Masyarakat yang masuk kategori keluarga miskin atau gamis yang menjadi prioritas kami tahun ini. Jadi nanti akan dicek, apakah yang diajukan masuk data gamis atau tidak. Setelah itu, setelah seluruh gamis telah terverifikasi, sisa kuota yang ada akan diberikan untuk yang pra gamis," terangnya.
Ia meminta para Lurah untuk dapat mempercepat pendataan rumah gamis yang sesuai dengan kriteria Dandan Omah. "Lurah bisa langsung mengecek kondisi rumah gamis. Tidak perlu menunggu pengajuan dari RT/RW. Kalau menerima usulan dan kemudian dicek lagi akan menyita waktu kita bersama," ujarnya.
Deisy juga menjelaskan, pihaknya telah memastikan sebanyak 147 rumah akan diperbaiki pada awal tahun ini. Dandan Omah sengaja dipercepat supaya target 1.500 rumah itu dapat tuntas tahun ini. "Pengajuan sudah dilakukan dan sekarang sedang menjalin kesepakatan dengan Kelompok Teknis Perbaikan Rumah (KTPR). Untuk anggarannya masih sama, per rumah mendapat dana Rp 35 juta," tuturnya.
Sementara itu, anggota Komisi C DPRD Kota Surabaya Aning Rahmawati menyambut baik program Dandan Omah yang akan berlangsung sejak awal tahun ini. Menurutnya, program Dandan Omah harus dapat dituntaskan selama tahun anggaran ini, seperti dengan apa yang telah dilakukan Pemkot Surabaya mengenai pembangunan jamban di tahun 2023 lalu.
"Seberapa pun capaian Pendapatan Asli Daerah kita di tahun ini, Dandan Omah harus menjadi prioritas Pemkot. Kita dapat lihat, pembangunan jamban telah selesai di tahun 2023 dan 2024 sudah tidak ada lagi dianggarkan karena sudah selesai," katanya.
Legislator Fraksi PKS ini optimis, Pemkot Surabaya dapat melakukan profiling dengan cepat dan Dandan Omah bagi para gamis yang terdata dapat terselesaikan di tahun anggaran ini. "Jika misalnya di pertengahan jalan, program ini kekurangan dana, akan kita adakan perubahan anggaran. Karena rumah layak huni adalah hak dasar bagi setiap masyarakat, yang wajib dipenuhi oleh pemerintah," pungkasnya.
Advertisement