Program 'Jagoan Tani' Banyuwangi kian Diminati Anak Muda
Program 'Jagoan Tani' kembali digelar Pemkab Banyuwangi. Seleksi peserta telah dilakukan secara ketat dan berjenjang sejak 21 Juni hingga 7 Juli 2023. Sudah ada 100 tim peserta terbaik yang terseleksi.
'Jagoan Tani' diikuti anak muda yang memiliki passion di bidang pertanian. Ratusan anak muda telah mengikuti kompetisi bisnis pertanian ini sejak pertama kali digelar pada 2018.
Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani mengaku senang program 'Jagoan Tani' terus mendapat respon bagus. Setiap tahunnya, menurut Ipuk, ratusan orang mendaftar untuk mengikuti program inkubasi agribisnis ini.
"Semoga ini menjadi harapan baik bagi kita semua, ke depan masih banyak anak muda yang tertarik dan akan mengembangkan sektor pertanian," katanya, Jumat, 14 Juli 2023.
Tahun ini, ada sekitar 700 orang yang tergabung dalam tim ikut mendaftar Jagoan Tani. Dari jumlah itu, 100 tim dinyatakan lolos ke tahapan selanjutnya. Yakni mentoring sebagai bekal adu ide dan gagasan agribisnis.
"Selamat kepada 100 tim terpilih. Semoga semuanya bisa mengikuti setiap tahapannya dengan lancar, ” ungkapnya.
Jagoan Tani merupakan program inkubasi yang digelar setiap tahun oleh Pemkab Banyuwangi. Program ini mengajak generasi muda Banyuwangi agar mau menggeluti bisnis pertanian dengan segala subsektornya.
Selain mentor-mentor handal dan berpengalaman, Jagoan Tani juga menyiapkan hadiah ratusan juta sebagai stimulus modal usaha. Tahun ini hadiah yang disediakan senilai Rp127,5 juta.
Pelaksana Harian Kepala Dinas Pertanian dan Pangan Banyuwangi, Nanang Sugiarto, seleksi peserta Jagoan Tani dilakukan secara ketat secara berjenjang sejak 21 Juni hingga 7 Juli 2023. Dimulai dari seleksi proposal hingga verifikasi lapang. Dari 212 tim yang mendaftar, 100 tim dinyatakan lolos.
"Penilaian ini berdasarkan kesesuaian antara proposal dengan hasil verifikasi lapang yang dilakukan oleh tim Disperta Pangan,” bebernya.
Dari 100 besar, para peserta akan diseleksi kembali hingga tersaring 33 tim yang akan maju sesi mentoring offline pada 20-21 Juli mendatang. Dilanjutkan interview dan verifikasi lapang kedua untuk menjaring 10 finalis yang berhak mendapatkan hadiah.
Tim yang terpilih telah menjalani sesi presentasi online terkait rintisan usaha yang mereka geluti. Berikutnya akan dilanjutkan dengan sesi mentoring online.
"Pada sesi mentoring tersebut, sejumlah mentor dihadirkan untuk meng-upgrade pengetahuan para peserta terkait konsep bisnis pertanian modern hingga pemasarannya," ujarnya.
Diantara mentor yang dihadirkan adalah Risti Permani, Dosen The University of Queensland & Aglive Indonesia Team; David Setionegoro, Founder Askara Daulat Desa; Rahmad Hardiyanto, Agripreneur Jawa Timur; Dias Satria, Founder Jagoan Indonesia dan Piknikhub; serta Dedy Marquis, Fasilitative Trainer.