Program ICOP, Mahasiswa dan Dosen PCU Perbaiki Sumber Air Petung Mojokerto
Dalam rangka melaksanakan International Community Outreach Program (ICOP), mahasiswa dari berbagai negara, yang dibimbing oleh Dosen Pembimbing Lapangan PCU, Roni Anggoro, terlibat dalam upaya memperbaiki kualitas sumber air di Dusun Petung, Desa Sumberjati, Kecamatan Jatirejo, Mojokerto.
Roni menjelaskan, program tersebut merupakan bagian dari inisiatif untuk mendukung pengembangan dusun dan menyediakan akses air bersih yang lebih baik bagi masyarakat setempat.
"Salah satu fokus utama dari program kami adalah mengatasi masalah air keruh di dusun Petung ini, bahwa filter yang ada sebelumnya sudah tidak diganti selama bertahun-tahun, sehingga mahasiswa menggantinya dengan filter baru yang berhasil membuat air menjadi jernih," ucapnya, Rabu 31 Juli 2024.
Selain melakukan pembersihan terhadap filter di sumber air tersebut, para mahasiswa tersebut juga membantu agar air bersih dapat dialirkan ke rumah-rumah warga dan melibatkan anak-anak Sekolah Dasar dalam usaha mensosialisasikan kerja filter air mini.
"Anak-anak juga kami sadarkan tentang hal itu, biar mereka di kemudian hari bisa membuat juga filter mini, kita ajarkan kembali ke anak-anak setelah kita sosialisasikan juga ke warga," papar dosen Arsitektur PCU itu.
Roni mengungkapkan, meskipun air setelah difilter menjadi bersih, tantangan besar tetap ada ketika musim hujan tiba. Lumpur yang masuk ke dalam sumber air menyebabkan air kembali keruh.
"Untuk mengatasi hal ini, kami menyarankan penggunaan filter slow sand, menggunakan pasir silika, yang lebih efektif dalam mengatasi sedimentasi dan melibatkan warga dalam pemeliharaan tandon air, dengan pembersihan rutin yang dilakukan setiap tahunnya sebelum hari raya," lanjutnya.
Dalam hal keberlanjutan program tersebut, Roni menyebutkan bahwa pihaknya memiliki rencana masterplan untuk mengembangkan wisata desa, yang termasuk penataan area wisata kuliner dan jalur tracking di sepanjang sungai.
"Hal ini diharapkan dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung serta memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat, desa ini tidak punya wisata, maka sungai ini menjadi peluang daya tarik karena desa ini jadi desa penyambut, jadi masyarakat ingin ada wisata di desanya," jelasnya.
Dirinya berharap, program yang dilaksanakan sejak 14 Juli hingga 4 Agustus 2024 mendatang ini tidak hanya meningkatkan akses air bersih bagi warga, tetapi juga mendukung pengembangan desa sebagai destinasi wisata, mengingat sungai dan keindahan alam desa memiliki potensi besar untuk menarik wisatawan.