2,1 Juta Gadget Dibagikan, Ini Program Digitalisasi Sekolah

Sebanyak 2,1 juta gadget akan disalurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) kepada sekolah-sekolah yang masuk wilayah 3 T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar). Hal itu kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) tengah mencanangkan program Digitalisasi Sekolah.
Menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaa, Muhadjir Effendy, gadget berupa tablet tersebut akan digunakan oleh para siswa untuk mengakses konten pembelajaran yang ada di portal Rumah Belajar.
"Itu (Rumah Belajar) merupakan platform digital Mendikbud resmi. Dan untuk mengaksesnya tidak perlu membayar. Dan sekarang kontennya sudah sangat lengkap, mulai dari TK, Paud, sampai SMA dan SMK. Semua bidang ada," tutur Muhadjir, saat mengisi materi dalam Seminar Nasional dengan tema "Arah Baru dalam Pengembangan Pendidikan Nasional" yang diadakan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Negeri Malang (UM) di Graha Cakrawakala, Senin 2 September 2019.
Ia menuturkan bahwa portal Rumah Belajar sudah disiapkan Kemendikbud selama dua tahun. Karena itu, kini waktunya dilakukan digitalisasi sekolah kepada sekolah-sekolah 3T tersebut.
"Untuk koneksi internet kita bekerjasama dengan Kominfo. Kita prioritaskan daerah yang sudah terakses dengan internet," ucapnya.
Menurut Muhadjir pihak Kominfo juga telah memprioritaskan institusi seperti sekolah, puskesmas dan perkantoran untuk menikmati jaringan internet.
"Untuk jaringan listrik sebagian besar wilayah 3 T sudah teraliri listrik. Bagi yang belum ada jaringan listrik kita akan gunakan panel surya dan tenaga diesel," ujarnya.
Muhadjir mengungkapkan dana digitalisasi sekolah tersebut berasal dari BOS afirmasi dan BOS kinerja.
"Tahun depan kita sudah atur sendiri. Jadi ada anggaran khusus. Nantinya bisa 20 kali lipat. Dari 2,1 juta bisa jadi 20 juta lebih gadget yang dapat disalurkan," ungkapnya.
Bagi para guru nantinya akan dilatih untuk mengoperasikan dan memanfaatkan konten dari platform digital tersebut.
Portal Rumah Belajar, kata Muhadjir, memang sudah disiapkan Kemendikbud selama dua tahun, oleh sebab itu kini waktunya dilakukan digitalisasi sekolah kepada sekolah-sekolah 3T tersebut.
Meskipun ada yang dapat diakses secara gratis, namun ada pula konten yang berbayar dan pihak sekolah bisa berlangganan.
Advertisement