Program 10.000 Doktor, Muhammadiyah Gandeng PT di Malaysia
Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir mengakui, organisasi yang dimpimpinnya memiliki agenda akselerasi sumberdaya manusia, dengan melahirkan 10.000 doktor. Sebab dengan jumlah perguruan tinggi Muhammadiyah yang kini berjumlah 174 Perguruan tinggi, pengembangan sumberdaya manusia dengan menghadirkan 10.000 doktor adalah sebuah kebutuhan yang penting.
Oleh karenanya, program ini, sangat terbuka untuk terus kita kerjasamakan dan tingkatkan dari tahun-tahun ke tahun.
Hal itu terungkap saat Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) melakukan kerja sama dengan Perguruan Tinggi Negeri Malaysia, khususnya University Tun Husein Onn Malaysia (UTHM).
Ia pun menyatakan apresiasi dan dukungan atas kerjasama tersebut. Penandatangan MoU antara Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur (UMKT) dengan UTHM, di Ruang Pertemuan UTHM, Johor, Malaysia, belum lama ini.
“Kami menyambut baik kerjasama antara perguruan tinggi dua bangsa serumpun ini. Sebab sebagai bangsa serumpun, kita harus memiliki kemampuan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi," kata Haedar Nashir.
“Kami menyambut baik kerja sama antara perguruan tinggi dua bangsa serumpun ini. Sebab sebagai bangsa serumpun, kita harus memiliki kemampuan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi. Walaupun, jika masing-masing kita bisa melakukan secara sendiri, namun tentunya, akan lebih mudah, jika dilakukan secara bersama,” tutur Haedar Nashir, dalam keterangannya, Jumat 7 September 2018.
Sementara itu, Bambang Setiaji, Rektor UMKT menyampaikan terimakasihnya atas keterbukaan kemitraan ini. Bagi Bambang Setiaji, peresmian bimbingan bersama program doktor ini, merupakan tonggak bagi Muhammadiyah untuk membangun gerakan pemikiran dan pengetahuan berstandar internasional.
“Kesempatan ini, menjadi tonggak dimana Muhammadiyah, memulai membangun pemikiran berstandar Internasional. Dengan program bersama ini, nanti hasil riset seperti jurnal ilmiah internasional akan menjadi milik bersama dua perguruan tinggi ini”, tutur mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surakarta ini.
Usai penandatangan MoU bimbingan bersama program doktor ini, Bambang Setiaji langsung menyerahkan 5 dosen Universitas Muhammadiyah Kalimantan Timur untuk mengikuti program doktor di University Tun Hosein Onn Malaysia (UTHM).
Program ini, sebagaimana diketahui, merupakan program unggulan Pimpinan Pusat Muhammadiyah melalui pendirian PT yang bernama University Consorsium Muhammadiyah Malaysia (UcMM), untuk mendirikan perguruan tinggi Muhammadiyah di Malaysia, sekaligus sebagai wadah kerjasama Perguruan Tinggi Muhammadiyah dengan perguruan tinggi negeri maupun swasta di Malaysia, dalam program studi Master dan Doktor.
Selain UMKT, juga terdapat beberapa PTM yang berada dalam anggota konsorsium ini, mengirimkan dosennya untuk program doktor maupun master. Setidaknya, melalui konsorsium ini, menurut Bambang Setiaji, sudah lebih 30 dosen PTM yang mengikuti program doktor di beberapa Perguruan Tinggi Malaysia ini. Di antaranya dari UAD, UMS, UMJ, UHAMKA, UMY dan lainnya.
Dalam kesempatan tersebut, Haedar selain dinobatkan sebagai saksi atas kerjasama kedua belah pihak ini, juga meninjau rencana lokasi pembangunan Universitas Muhammadiyah Malaysia nantinya. Ikut serta menemani Rektor UMKT Bambang Setiaji, Dosen UMS yang juga diperbantukan di UMKT Waluyo, serta Deni Asyari dari Suara Muhammadiyah. (adi)