Program 100 Ribu Lapangan Kerja Diragukan, MA: Itu Realistis
Respon negatif yang dilontarkan pendukung pasangan calon (paslon) Walikota dan Walikota Surabaya nomor urut 1, Eri Cahyadi-Armuji, terkait program 100.000 lapangan kerja di Surabaya yang dicanangkan oleh nomor urut dua, Machfud Arifin-Mujiaman, mendapat respon.
Menurut Machfud Arifin, program penyediaan 100.000 lapangan pekerjaan di Surabaya adalah hal yang realistis karena banyak potensi yang kini mati dapat dimanfaatkan sebagai lapangan kerja baru. Utamanya bagi anak-anak lulusan baru yang kini kesulitan mendapat pekerjaan.
“Seratus ribu lapangan kerja itu realistis, saya sudah hitung semua,” ungkap Machfud Arifin, usai kegiatan deklarasi dukungan dari LPM Suramadu di Hotel Mercure, Surabaya, Minggu 4 Oktober 2020 sore.
Untuk meralisasi hal tersebut, Machfud Arifin terlebih dahulu memperbaiki pasar-pasar yang ada, maupun yang kini tengah mati suri. Sebab, dari total 90-an pasar, kini hanya aktif sekitar 57, dan 15 pasar yang mati suri.
Misalnya, Pasar Turi yang selalu menjadi pusat perbelanjaan bagi daerah-daerah di Indonesia Timur kini mati suri. Lalu, ada Pasar Tunjungan yang juga ikon Kota Surabaya tengah mati suri kondisinya pun parah.
“Kalau pasar kita buat space ruang kan ada tempat, memukan lapangan kerja jadi mudah. Pasar Turi itu ada 10 ribu stand, kalau satu toko ada dua wes piro seng kerjo? Kemudian Pasar Tunjungan, lalu Pasar Pabean kita benahi,” ungkap mantan Kapolda Jawa Timur itu.
Pasar ini baru salah satu, masih ada banyak rencana pembukaan lapangan kerja yang akan ia manfaatkan dari segala potensi yang ada di Surabaya. Termasuk dengan mendorong UMKM untuk meningkatkan kualitas produknya dan memperluas pangsa pasarnya.