Profil Menteri dan Wakil Menteri Kominfo, Sama-sama Eks Jurnalis
Presiden Joko Widodo melantik Budi Arie Setiadi sebagai Menteri Komunikasi dan Informatika, serta Nezar Patria sebagai Wakil Menteri Kominfo. Keduanya memiliki latar belakang sebagai jurnalis.
Profil Budi Arie
Budi Arie Setiadi mengawali karier politiknya dengan mendirikan serta menjadi ketua umum organisasi relawan pendukung Jokowi, Projo, di tahun 2013.
Pria kelahiran 20 April 1969 ini kemudian dilantik sebagai Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di kabinet Jokowi sebelumnya.
Berdasarkan Keputusan Presiden (Kepres) Nomor 22 Tahun 2023 tentang Kementerian Komunikasi dan Informatika yang ditandatangani pada 17 April 2023, lulusan Ilmu Komunikasi FISIP UI 1996 ini kemudian resmi menggantikan posisi Johny G Plate sebagai Menteri Kominfo.
Di luar karir politiknya, Budi Arie sempat menjadi kuli tinta. Profesi jurnalis dijalaninya di Media Indonesia, tahun 1994 hingga 1996, kemudian berlanjut di Kontan tahun 1996 hingga 2001 dilansir dari CNN Indonesia.
Pada 2008 hingga 2009 ia menjadi pemimpin umum Tabloid Bangsa.
Kemudian, ia memutuskan erjun ke politik pada tahun 2005 dengan bergabung dengan PDI Perjuangan. Ia pernah menjabat sebagai Kepala Balitbang PDI-Perjuangan DKI Jakarta dan tercatat pernah menjadi Wakil Ketua DPD PDI-Perjuangan DKI Jakarta.
Selanjutnya ia mendirikan Projo. Hingga saat ini, Budi masih tetap berposisi sebagai Ketua Umum Projo.
Jejaknya sebagai penulis juga bisa ditemukan dari dua bukunya, yakni Berubah Demi Rakyat yang terbit pada 2004 dan Menjemput Takdir Sejarah pada 2015.
Profil Nezar Patria
Di hari yang sama, Jokowi juga melantik Nezar Patria sebagai Wakil Menteri Kominfo. Dalam keterangan kepada pers, Jokowi menyebut memilih Nezar lantaran pengalamannya di industri media massa.
"Pengalaman di media, pernah di Pemred Jakpos, pernah di Dewan Pers," kata Jokowi, dikutip dari Tempo.
Nezar Patria mulai terjun di industri media massa, dengan menjadi jurnalis di Majalah DR pada tahun 1999-2000.
Kariernya berlanjut di Majalah Tempo hingga 2008. Selanjutnya, ia ikut mendirikan portal berita VIVA.co.id (2008-2014), dan pernah menjadi Wakil Pemimpin Redaksi CNN Indonesia.com (2014-2015).
Pada tahun 2018, pemegang gelar Master dari The London School of Economics and Political Science (LSE) pada 2007, juga menjadi Pemimpin Redaksi (Pemred) The Jakarta Post yang telah terintegrasi antara produksi koran dan daringnya.
Tak hanya terjun langsung di dapur media, Nezar Patria juga kenyang pengalaman di organisasi media. Nezar dikenal sebagai jurnalis yang pernah menjadi Ketua Umum Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia. pada tahun 2008-2011.
Pria kelahiran Sigli, 15 Oktober 1970, itu juga tercatat pernah menjadi Ketua Komisi Hubungan Antarlembaga Periode 2016-2019 di Dewan Pers.
"Pernah di Dewan Pers, pernah di BUMN. Saya kira akan sangat membantu sekali Pak Menteri Budi Arie," kata Jokowi.
Sebelum dilantik, Nezar menjabat sebagai Staf Khusus V Menteri BUMN sejak 7 Juni 2022. Situs resmi BUMN menyebutkan Nezar juga pernah ditunjuk sebagai Direktur Kelembagaan PT Pos Indonesia (Persero) sejak 23 September 2020 sampai 25 April 2022.
Sebelum itu, ia juga menjabat sebagai Komisaris Utama PT Dapensi Trio Usaha pada tanggal 31 November 2021 hingga 13 Juni 2022.
Advertisement