Profil dan Harta Bupati Meranti Muhammad Adil Kena OTT KPK
Bupati Meranti, Muhammad Adil ditangkap Komisi Pemberantasan Korupsi atau KPK dalam operasi tangkap tangan (OTT), Kamis 6 April 2023 malam.
"Tim KPK berhasil melakukan tindakan tangan terhadap beberapa pihak yang sedang melakukan korupsi di Kepulauan Meranti, Riau," kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK Ali Fikri dalam keterangannya, Jumat, 7 April 2023, dikutip dari Antara.
Menurut Kepala Bagian (Kabag) Pemberitaan KPK, Ali Fikri, pihaknya akan menyampaikan lengkap hasil kegiatan tersebut sebagai bagian keterbukaan informasi KPK kepada masyarakat.
Profil Bupati Meranti Muhammad Adil
Dikutip dari laman Pemkab Meranti, Muhammad Adil kelahiran Selatpanjang, Kepulauan Meranti, Provinsi Riau, pada 18 April 1972. Ia menjabat sebagai Bupati Kepulauan Meranti periode 2021-2024. Sebelum menjadi kepala daerah, Muhammad Adil adalah anggota DPRD Provinsi Riau. Dia menjabat selama dua periode, yakni periode 2014-2019 bersama Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura), dan pindah Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 2019-2024.
Namun pada periode kedua, Adil hanya menjabat selama satu tahun sebagai anggota DPRD Provinsi Riau karena ia mencalonkan diri dan terpilih menjadi Bupati Kabupaten Kepulauan Meranti periode 2021-2024.
Alumnus Universitas Lancang Kuning, Pekanbaru, ini juga aktif berorganisasi. Ia merupakan Ketua DPW Pujakesuma Provinsi Riau 2017-2022. Dia juga pernah menjabat sebagai Ketua Umum FORKI Kabupaten Kepulauan Meranti 2010-2014.
Harta Bupati Meranti Muhammad Adil
Berdasarkan laporan harta kekayaan penyelenggara negara (LHKPN) di elhkpn.kpk.go.id, tercatat kekayaan Adil sebesar Rp 4,78 miliar di 2021.
Jumlah tersebut turun 0,31 persen atau berkurang Rp 15,12 juta dari kekayaannya di 2020 yang sebesar Rp 4,8 miliar.
Harta kekayaan Adil di 2021 terdiri dari tanah dan bangunan senilai Rp 4,36 miliar. Kemudian, harta alat transportasi dan mesin Rp174 juta dan harta kas atau setaranya Rp244 juta.
Sementara di 2020, harta kekayaan Adil terdiri dari tanah dan bangunan Rp 4,39 miliar yang tersebar di empat titik wilayah seperti di Kepulauan Meranti, Bengkalis, dan Pekanbaru.
Ada juga harta transportasi dan mesin dengan total Rp 192 juta. Rinciannya, 3 motor Honda tahun 2014, 2015, dan 2018, 1 mobil Honda Brio tahun 2015 dan 1 motor Kawasaki tahun 2017.