Profil Brigjen Zamroni, Terseret Kasus Arteria Dahlan
Brigjen Zamroni sepertinya ketiban sial. Bukan dia yang bikin masalah, tapi perwira tinggi TNI yang berdinas di Badan Intelijen Negara (BIN) ini, terseret kasus cekcok seorang perempuan dengan anggota Komisi III DPR RI, Arteria Dahlan.
Usai cekcok yang videonya viral di media sosial, Brigjen Zamroni menghadapi serangkian pemeriksaan seperti yang disampaikan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa. Danpuspom sudah bergerak menelusuri siapa saja yang berada dalam video ramai anak jenderal TNI bentak nenek lansia.
"Kita telusuri pihak-pihak yang berada di video itu dan komandan pusat polisi militer sudah langsung mulai tadi malam melakukan penelusuran dan tadi pagi sudah langsung berkoordinasi dengan Polres Bandara (Polresta Bandara Soekarno-Hatta)," kata Jenderal Andika Perkasa, usai melakukan pertemuan dengan Kapolri Listyo Sigit Prabowo pada Selasa, 23 November 2021.
Menurut pengakuan dari Ketua DPRD DKI Jakarta, Prasetyo Edi, perempuan yang bersama Brigjen Zamroni dan tampak adu mulut dengan ibu serta Arteria Dahlan adalah istrinya. Di sisi lain, perempuan yang memaki ibunda Arteria Dahlan bernama Anggita Pasaribu alias Rindu menyebut Brigjen Zamroni adalah kakak sepupunya.
Profil Brigjen Zamroni Dikutip dari Wikipedia
Sebelum viral di jagad media sosial, Brigjen Zamroni, bukan nama yang asing lagi, sebab kerap tampil dalam pemberitaan. Pria kelahiran 15 Juli 1968 ini diketahui berasal dari Korps Infanteri Baret Merah alias Kopassus. Saat masih menyandang pangkat Letnan Kolonel, ia pernah menjabat Komandan Kodim 0508/Depok tahun 2012.
Saat berpangkat Kolonel, Zamroni diketahui menjabat sebagai Dandim 0501/BS Jakarta Pusat pada 2017, bersamaan dengan Brigjen Suyudi Ario Seto menjadi Kapolres Metro Jakarta Pusat. Selanjutnya, jabatan Zamroni adalah Asops Kasdam Jaya pada 2018.
Zamroni dimutasi sebagai Kabagdukops pada Binda DKI Jakarta pada Deputi Bidang Intelijen Dalam Negeri BIN. Pada Februari 2021, Kolonel Inf Moch Zamroni dipromosikan sebagai Kepala Pusat Pendidikan dan Latihan BIN, dengan menyandang pangkat Brigadir Jenderal. Pengangkatan dalam jabatan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Panglima TNI Nomor Kep/145/II/2021tanggal 23 Februari 2021 tentang pemberhentian dari dan pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI.
Pendidikan Umum
- SD (1981)
- SMP (1984)
- SMA (1987)
- S1 (1998)
Pendidikan Militer
- Akademi Militer (Akmil)1990
- Susarcab Kavaleri (1991)
- Suslapa-I Kavaleri (1998)
- Suslapa-II Kavaleri (2000)
- Seskoad (2004)
- Sesko Australia (2006)
- Lemhu RI (2016)
Pendidikan Kejuruan
- Kursus Bahasa Inggris KIBI (1994)
- Kursus Gumil (2004)
- Kursus Danyon (2007)
Tanda Pangkat
- Letnan Dua (26-7-1990)
- Letnan Satu (1-4-1994)
- Kapten (1-10-1996)
- Mayor (1-10-2001)
- Letnan Kolonel (01-10-2006)
- Kolonel (4-9-2012)
- Brigadir Jenderal TNI (27-3-2018)
Riwayat Jabatan
1. Letnan Dua s/d Letnan Satu
- Danton Yonkav 1/Kostrad (1-8-1990)
- Pama Pussenkav (1-1-1991)
- Danton Yonkav 1/Kostrad (1-5-1991)
- Danton 3/13 Yonkav 1/Kostrad (1-1-1992)
- Danton 2/13 Yonkav 1/Kostrad (1-2-1993)
- Danton 1/12 Yonkav 1/Kostrad (1-2-1994)
2. Kapten
- Kapri Mkopad Yonkav 1/Kostrad (1-2-1996)
- Kasi 2/Ops Yonkav 1/Kostrad (1-2-1997)
- Danki Tank 13 Yonkav 1/Kostrad (1-12-1997)
3. Mayor
- Gumil Gol VI Depti Kstag Pusdikav (22-4-2000)
- Pamen Kodam VI/Tanjungpura (Dik Seskoad) (1-8-2002)
- Kasdim 0902/Tanjung Redeb Kodam VI/Tanjungpura (1-9-2002)
- Ps. Kabaglitbangmat Pussenkav (4-11-2004)
4. Letnan Kolonel
- Kabaglitbangmat Pussenkav (1-1-2006)
- Kabaglitbang Sismet Pussenkav (1-6-2006)
- Danyonkav 8/2 Kostrad (1-12-2007)
- Padya 3/Tasuti Mspabanv Sops TNI (12-10-2009)
5. Kolonel
- Pamen Setmilpres Kemsetneg (27-8-2012)
- Ajudan Wapres RI Boediono (1-11-2012)
- Danrem 052/Wijayakrama (2-10-2014)
- Dirbinter Pusterad (30-3-2017)
- Dankorsis Seskoad (13-6-2017)
6. Brigadir Jenderal
- Danrem 072/Pamungkas (4-1-2018)
- Kasdam II/Sriwijaya (9-4-2020)
- Widyaiswara bidang Nik Akmil (2-8-2021)
Tanda Jasa
- Satya Lencana VIII Tahun
- Satya Lencana XVI Tahun
- Bintang Kartika Eka Paksi Naraya